Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset Ungkap 8 Alasan Pegawai Resign dari Pekerjaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang bekerja di perusahaan, pastilah kerap menemukan rekan kerja memutuskan untuk mengundurkan diri alias resign dari pekerjaan. Namun, sebagai rekan kerja, seringkali kita tak mengetahui alasan mereka resign.

Terkait alasan resign, Payscale beberapa waktu lalu melakukan riset mengenai alasan-alasan teratas yang menyebabkan pegawai memilih untuk resign.

Dilansir dari Ladders, Kamis (23/5/2019), dalam riset tersebut ditemukan bahwa alasan utama pegawai resign adalah sama dengan alasan mereka ingin melamar pekerjaan yang baru. Misalnya, pegawai yang resign karena ingin memperoleh gaji lebih tinggi, 38 persen responden memilih pekerjaan baru yang memberi mereka gaji lebih tinggi.

Selain itu, sebanyak 46 persen responden yang resign mengaku tidak memiliki kesamaan nilai pada pekerjaan sebelumnya. Mereka pun memilih pekerjaan baru karena mereka akan memperoleh pekerjaan yang lebih bermakna.

Kemudian, pada kelompok pegawai yang resign karena ingin promosi jabatan, sebanyak 46 persen responden memilih bekerja di perusahaan baru yang menawarkan mereka tanggung jawab lebih besar.

Nah, berikut ini adalah 8 alasan utama pegawai resign dari pekerjaan mereka.

Payscale pun mengajukan pertanyaan kepada responden terkait alasan mereka terpikat dengan pekerjaan baru. Alasannya adalah sebagai berikut.

  • 27 persen mengatakan ada kesempatan melakukan pekerjaan yang lebih bermakna
  • 17 persen mengatakan peningkatan tanggung jawab
  • 16 persen peningkatan gaji dengan posisi yang sama
  • 11 persen karena budaya kerja
  • 6 persen mengaku tak ada alasan khusus, hanya ingin pekerjaan baru
  • 6 persen karena manfaat dan tunjangan
  • 5 persen ingin bekerja di perusahaan lebih besar
  • 10 persen alasan lainnya

https://money.kompas.com/read/2019/05/23/163000326/riset-ungkap-8-alasan-pegawai-resign-dari-pekerjaan

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke