Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 4 Jurus Pemerintah Antisipasi Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi

Pelambatan itu terutama dipengaruhi perang dagang Amerika Serikat dan China yang masih memanas. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar, kedua negara ini punya pengaruh yang besar bagi dunia.  Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dinamika tersebut bisa jadi akan berlangsung dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, perlu ada langkah antisipatif yang dipersiapkan agar perlambatan pertumbuhan tidak semakin terpuruk.

"Kalau kita ingin menjaga di dalam negeri momentum ekonomi kita, harus yakinkan bahwa instrumen kebijakan kita siap untuk meminimalisir pengaruh global," ujar Sri Mulyani di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Pada kuartal I 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,07 persen dari target 5,2 persen.

Berikut langkah antisipasi pemerintah dalam menghadapi gejolak ekonomi global:

1. Persiapkan kebijakan preventif

Untuk menekan pengaruh global yang menghambat pertumbuhan, maka perlu merancang kebijakan dalam menjaga permintaan domestik tetap positif.

Caranya dengan menjaga dari sisi konsumsi seperti daya beli, inflasi, dan kestabilan harga. Pemerintah sudah memiliki berbagai instrumen untuk meningkatkan belanja sosial yang akan mempengaruhi masyarakat, terutama di kalangan bawah.

"Kalau inflasi juga rendah, daya beli cukup bagus, berbagai policy pemerintah untuk meningkatkan peningkatan belanja sosial, juga akan memengaruhi terhadap masyarakat terutama kelompok 40 persen terbawah," kata Sri Mulyani.

2. Jaga iklim investasi

Investasi merupakan salah satu aspek yang menunjang pertumbuhan ekonomi. Karena itulah pemerintah begitu peduli untuk mendongkrak angka investasi di Indonesia dengan menjaga inklim investasi.

Kredit investasi diperkirakan akan naik di atas 14 persen. Artinya, investor cukup percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia.

Selain itu, kredit modal kerja juga tumbuh double digit yang mengindikasikan confident terhadap ekonomi Indonesia cukup tinggi. Saat ini pemerintah terus mengajak dan memberikan insentif kepada investor untuk menjaga momentum investasi tersebut.

"Kalau pemerintah terus melakukan perbaikan iklim investasi, kita menggunakan instrumen fiskal untuk memberikan insentif, kita menggunakan policy untuk melakukan perbaikan dari sisi peraturan dan simplifikasi penyederhanaan aturan," kata Sri Mulyani.

3. Menjaga APBN sebagai target

Sri Mulyani mengatakan, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga akan menjaga APBN sebagai instrumen acuan. Artinya, pemerintah siap mendesign dalam kerangka antisipasi terhadap kondisi yang bisa mempengaruhi ekonomi Indonesia.

Dengan demikian, dampak dari ekspor dan impor yang berasal dari global bisa diminimalisir.

4. Dongkrak produktivitas SDM

Pemerintah tak hanya berkutat dari sisi permintaan saja, tapi juga sisi penyediaannya juga harus diperhatikan. Dalam hal ini, yang harus dipacu adalah produktivitas.

Sri Mulyani mengatakan, penting bagi negara untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia sekaligus memperbaiki ekonomi dalam negeri dan daya kompetisi kita.

"Karena pada saat global ekonominya melemah, kita perlu untuk terus memupuk daya kompetisi dari perekonomian kita. Karena persaingannya akan makin panjang," kata Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2019/05/23/211100026/ini-4-jurus-pemerintah-antisipasi-melambatnya-pertumbuhan-ekonomi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke