Survei: Milenial Hanya Anggarkan 25 Persen Bonus untuk Beli Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial menjadi kelompok konsumen yang paling antusias membeli rumah dalam 6 bulan ke depan. Mereka memilih rumah dengan harga menengah dan dekat dengan moda transportasi publik.

Akan tetapi, sayangnya milenial belum memiliki perencanaan matang untuk membeli rumah. Sebuah survei pun menunjukkan, milenial hanya menggagarkan sedikit dari tunjangan hari raya (THR) untuk membeli rumah.

Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menjelaskan, mengacu pada hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1 2019, tak banyak porsi penghasilan tambahan yang dianggarkan milenial untuk membeli rumah, seperti saat Lebaran ketika pekerja memperoleh THR.

Sebanyak 70 persen responden hanya menganggarkan kurang dari 25 persen bonus tahunannya untuk membeli rumah.

“Generasi milenial memiliki niat yang tinggi untuk membeli rumah, namun kurang berusaha, misalnya menabung secara rutin atau menyisihkan pendapatan tambahan seperti bonus dan lain-lain dengan jumlah yang signifikan," kata Ike dalam pernyataannya, Selasa (28/5/2019).

Survei ini diikuti oleh 1.000 responden dari kota-kota di seluruh Indonesia. Sebanyak 69 persen responden berasal dari rentang usia milenial (22-39 tahun) yang terdiri dari 34 persen milenial muda (kelahiran 1990-1997), sedangkan 35 persen adalah milenial tua (kelahiran 1982-1989).

Riset juga menunjukkan, responden pencari rumah pertama baru berniat punya rumah sendiri setelah menikah. Itulah sebabnya, rencana beli rumah maupun usia saat keluar dari rumah orang tua berada pada rentang usia akhir 20-an.

Adapun pencari rumah pertama fokus pada rumah untuk keluarga kecil tanpa atau dengan satu anak.

Generasi milenial mempunyai strategi sendiri dalam mengumpulkan uang untuk membeli rumah. Sebanyak 51 persen milenial menggunakan strategi menabung sebisanya, sementara yang menabung secara rutin ada 49 persen.

Sedangkan sebanyak 12 persen dari total responden milenial yang berencana membeli rumah mengaku memiliki lebih dari satu pekerjaan demi mewujudkan rencana mereka tersebut.