Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Jadwal Cuti Bersama PNS | Superman Kalah di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita mengenai jadwal cuti bersama tahun 2019 bagi pegawai negeri sipil (PNS) menjadi berita populer di kanal Money Kompas.com, Selasa (29/5/2019). Keppres mengenai jadwal cuti bersama ini telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Berikut ini adalah 5 berita populer di kanal Money Kompas.com yang masih patut Anda simak pagi ini.

1. Jokowi Teken Keppres Cuti Bersama PNS 2019, Ini Jadwalnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 13 Tahun 2019 tentang cuti bersama Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2019.

Dalam keppres tersebut ditetapkan waktu cuti bersama untuk PNS tahun 2019.

Seperti dilansir Kontan.co.id, Selasa (28/5), jadwal cuti bersama PNS 2019 mulai  3 Juni, 4 Juni, dan 7 Juni 2019 atau Senin, Selasa, dan Jumat sebagai cuti bersama Idul Fitri 1440 Hijriah.

Sementara cuti bersama Natal adalah 24 Desember 2019.

Baca selengkapnya di sini.

2. Perang Dagang, CEO Huawei Tolak Aksi Boikot Apple di China

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam. Seiring dengan itu, perusahaan teknologi AS semacam Microsoft dan Google turut memboikot produk teknologi asal China tersebut.

Tindakan AS tersebut menyulut wacana agar China membalasnya dengan aksi serupa terhadap produk Apple. Namun, CEO sekaligus founder Huawei Ren Zhengfei menolak usulan tersebut.

Dalam sebuah interview dengan Bloomberg yang dikutip dari CNN, Selasa (28/5/2019), Ren mengatakan, dirinya menolak berbagai aksi balasan dari China terhadap tindakan Trump tersebut.

Baca selengkapnya di sini.

3. KEIN Berharap Jokowi Pilih Menteri Ekonomi yang Out of the Box

Memasuki masa pemerintahan kedua, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih akan fokus memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain melanjutkan proyek pembangunan infrastruktur, pemerintah juga akan mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk perbaikan daya saing dan produktivitas dalam negeri serta menggenjot ekspor dan investasi.

Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengatakan, perubahan sasaran dan tujuan mesti didukung oleh komposisi kabinet yang tepat, terutama jajaran menteri sektor ekonomi untuk lima tahun ke depan.

Baca selengkapnya di sini.

4. Ini 9 Perusahaan Sukses yang Dimiliki Pensiunan Militer

Bukan hal yang mengejutkan lagi jika ilmu yang didapat dari dunia militer bagus untuk diterapkan di dunia usaha. Misalnya, cara mengambil keputusan saat dalam tekanan, mengelola organisasi hingga pelajaran kepemimpinan.

Atas dasar itu, orang-orang seperti CEO FedEx, Fred Smith atau pendiri Walmart, Sam Walton bisa meraih kesuksesan di dunia bisnis. Kedua orang tersebut merupakan veteran militer Amerika Serikat.

Pasalnya, setelah Perang Dunia II, hampir 50 persen veteran militer terjun ke dunia bisnis.

Baca selengkapnya di sini.

5. DC Comics Gagal Batalkan Merek Superman Milik Perusahaan Indonesia

DC Comics, perusahaan komik asal Amerika Serikat (AS) yang terkenal dengan tokoh macam Superman, Batman, Wonder Woman, hingga The Flash terpaksa gigit jari. Pasalnya, gugatannya terhadap PT Marxing Fam Makmur, perusahaan Food and Beverage asal Surabaya terkait merek "Superman" akhirnya kandas.

DC Comics menggugat Marxing Fam agar Ditjen Haki Kementerian Hukum dan HAM mencoret pendaftaran merek Superman.

"Gugatan penggugat tidak dapat dikabulkan karena seperti gugatan yang kabur dan tidak jelas," dikutip dari putusan Mahkamah Agung (MA) yang ditandatangani Ketua Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Hamdi.

Baca selengkapnya di sini.

https://money.kompas.com/read/2019/05/29/061400426/-populer-money-jadwal-cuti-bersama-pns-superman-kalah-di-indonesia

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke