Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Singapura, Negara dengan Daya Saing Nomor 1 Dunia

LAUSANNE, KOMPAS.com - Singapura didapuk menjadi negara dengan daya saing terbaik di dunia untuk pertama kalinya sejakn tahun 2010. Ini berdasarkan pemeringkatan bertajuk IDM World Competitiveness Rankings.

Singapura berhasil menggeser posisi Amerika Serikat (AS) yang kini harus puas berada di peringkat 3. Adapun berada pada peringkat 2 adalah Hong Kong.

Dalam laporan resminya, Rabu (29/5/2019), IDM menyatakan kenaikan daya saing Singapura didorong majunta infrastruktur teknologi negara tersebut, ketersediaan tenaga kerja ahli, aturan imigrasi yang tidak menyulitkan, serta upaya-upaya efisien untuk mendirikan usaha.

"Di tahun yang penuh ketidakpastian di pasar global karena pesatnya perubahan dalam lanskap politik internasional dan hubungan perdagangan, kualitas institusi tampaknya menjadi elemen dalam peningkatan kemakmuran. Kerangka kerja institusional yang kuat memberikan stabilitas bagi bisnis untuk berinvestasi dan berinovasi, memastikan kualitas hidup yang lebih tinggi bagi warganya," kata Arturo Bris, profesor IMD dan direktur IMD World Competitiveness Center.

Para ekonom memandang daya saing sebagai hal penting untuk menjaga kesehatan ekonomi suatu negara dalam jangka panjang. Sebab, daya saing dapat mendukung kalangan bisnis mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

IMD menyusun peringkat daya saing berdasarkan 4 kategori, yakni kinerja ekonomi, infrastruktur, efisiensi pemerintah, dan efisiensi dalam berusaha.

Berikut ini adalah 10 negara dengan daya saing terbaik di dunia versi IDM.

  1. Singapura
  2. Hong Kong
  3. Amerika Serikat
  4. Swiss
  5. Uni Emirat Arab (UEA)
  6. Belanda
  7. Irlandia
  8. Denmark
  9. Swedia
  10. Qatar

https://money.kompas.com/read/2019/05/29/153100626/singapura-negara-dengan-daya-saing-nomor-1-dunia

Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke