Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Perang Dagang, Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara Diprediksi Melambat

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Asia Tenggara diperkirakan akan melambat menjadi 4,8 persen tahun ini.

Berdasarkan Economic Insight ICAEW terbaru bertajuk Laporan Asia Tenggara, angka pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dari 5,3 persen pada tahun 2018. Ini seiring perlambatan perdagangan global dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China.

“Kami berharap ekspor dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan terus meningkat walaupun berada di bawah tekanan ketegangan perdagangan AS dan China yang sepertinya akan terus berlanjut,” ujar ICAEW Economic Advisor & Oxford Economics Lead Asia Sian Fenner dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Selasa (11/6/2019).

Walaupun demikian, permintaan domestik dapat memberikan keringanan seiring bersama dengan kebijakan makro yang akomodatif, meskipun ada keragaman di perekonomian di setiap negara.

Pasa kuartal-I 2019 pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Asia Tenggara melambat menjadi 4,6 persen dari tahun ke tahun. Angka ini melambat dari 5,3 persen yang tercatat di kuartal I-2018.

Hal ini merupakan hasil dari menurunnya pertumbuhan ekspor di seluruh perekonomian Asia Tenggara sehubungan dengan melemahnya permintaan impor China, melambatnya siklus ICT global, dan meningkatnya proteksionisme selama setahun terakhir ini.

Total volume ekspor secara rata-rata 1 persen lebih rendah dibandingkan tahun lalu di kuartal I-2018, dengan adanya ketidakpastian atas permintaan eksternal yang juga cenderung membebani produksi perusahaan dan minat investasi di kuartal tahun tersebut.

"Dengan volume ekspor yang sudah berada di titik rendah sejak awal tahun, setiap bertambahnya ketegangan perdagangan dua ekonomi terbesar dunia tetap akan memperlambat pertumbuhan regional,” ujar Fenner.

Penurunan ekspor juga terjadi secara terus-menerus di seluruh wilayah Asia Tenggara pada kuartal kedua, dimana hanya Vietnam yang tidak mengikuti tren, walaupun pertumbuhan negara tersebut juga menurun sejak tahun lalu. Di tengah terjadinya ketegangan baru perdagangan AS-China, tren ini kemungkinan akan berlangsung hingga tahun depan.

https://money.kompas.com/read/2019/06/11/153750726/imbas-perang-dagang-pertumbuhan-ekonomi-asia-tenggara-diprediksi-melambat

Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke