Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Incar Pasar Internasional, Tokopedia Berkaca ke Alibaba

"Mereka di fase awal melakukan segala cara untuk memajukan kualitas UKM domestik. Sampai akhirnya Alibaba menguasai pasarnya sendiri dan mampu mengusir Amazon keluar dari China. Inilah yang sedang Tokopedia kerjakan," ucap dia, di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Untuk itu pihaknya akan memperkuat UKM di dalam negeri terlebih dahulu, sebelum sebelum go international.

"Kami sudah meninjau juga tentang ekspor dan sudah berbicara dengan merchant. Namun, kami lebih memilih untuk memajukan Usaha Kecil dan Menengah di pasar utamanya terlebih dahulu, yaitu pasar domestik," ucapnya.

Apalagi kata William, kunci untuk ekspansi ke pasar luar negeri membutuhkan produk dengan kualitas terbaik.

"Untuk bisa bersaing secara global, mereka harus menang di pasarnya terlebih dahulu. Jangan sampai terjadi seperti UKM lain yang kalah saing dalam menyaingi produk luar negeri. Perbaiki produknya di dalam negeri, kuasai pasar, kemudian ekspansi," ungkap William.

Terlebih, mayoritas 5,9 UKM yang tergabung dalam Tokopedia merupakan pebisnis baru. Sehingga para pebisnis baru tersebut harus menguatkan diri dan banyak belajar.

"Jadi, target kami, Tokopedia akan fokus di domestik dahulu, menumbuhkan ekonomi Indonesia dahulu sebelum Tokopedia memutuskan untuk ekspansi secara global," kata William.

https://money.kompas.com/read/2019/06/19/173438626/incar-pasar-internasional-tokopedia-berkaca-ke-alibaba

Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke