BANGKOK, KOMPAS.com - Investasi asing yang masuk ke Thailand melonjak pada kuartal I 2019. Ini adalah bukti terbaru bahwa Negeri Gajah Putih tersebut meraup untung dari perang dagang antara AS dan China.
Pasalnya, akibat perang dagang, korporasi mencari lokasi-lokasi baru di kawasan Asia guna menghindari perang tarif.
Dikutip dari Bangkok Post, Senin (24/6/2019), pengajuan aplikasi untuk penanaman modal asing di Thailand melonjak 253 persen menjadi 84,1 miliar baht atau setara sekira Rp 38,6 triliun pada kuartal I 2019. Hal ini diungkapkan oleh Pisit Puapan, direktur eksekutif Biro Kebijakan Makroekonomi Kementerian Keuangan Thailand.
Thailand, seperti Malaysia dan Vietnam, melaporkan lonjakan investasi asing, sejalan dengan pergeseran rantai pasok global. Pada kuartal I 2019, investasi asing yang disetujui masuk ke Malaysia melesat 127 persen.
Bank sentral Malaysia pun menyatakan dampak positif perang dagang dapat menambah 10 basis poin terhadap pertumbuhan ekonomi Negeri Jiran.
Sementara itu, banjirnya investasi asing yang masuk ke Thailand terjadi ketika permintaan ekspor melemah, yang memberatkan ekonomi negara itu. Pada April 2019, Kementerian Keuangan Thailand menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 3,8 persen, berdasarkan kenaikan ekspor sebesar 3,4 persen.
Dalam sebuah wawancara pada pekan lalu, Pisit nenyatakan ekspor Thailand kemungkinan besar akan menunjukkan perbaikan pada paruh kedua tahun ini. Adapun pertumbuhan sektor pariwisata yang solid dapat terus menopang perekonomian.
Dalam jangka panjang, kementerian keuangan Thailand masih melihat adanya optimisme pertumbuhan ekspor. Pun akan lebih banyak investor China yang datang ke Thailand, kemungkinan akibat perang dagang dan kenaikan biaya produksi serta upah buruh di China.
https://money.kompas.com/read/2019/06/24/130000326/berkah-perang-dagang-as-china-thailand-kebanjiran-investasi-asing