Acara grand launching platform pembayaran pelat merah itu dihadiri antara lain oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kominfo Rudiantara, hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Tadi sudah melihat grand launching dari LinkAja yang turut dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Seperti mottonya LinkAja dari Indonesia untuk Indonesia. LinkAja adalah sistem pembayaran yang dikeluarkan oleh sinergi BUMN dan dimiliki oleh BUMN," kata Rini.
Dia mengatakan, meskipun baru meluncur LinkAja juga sudah dapat digunakan untuk bertransaksi di luar negeri, misalnya di Singapura. Targetnya, LinkAja juga akan dapat digunakan di Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, lantaran banyak pekerja migran Indonesia di negara tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, CEO PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) Danu Wicaksana mengatakan, transaksi di luar negeri tersebut bisa dilakukan lantaran pihaknya telah bekerja sama dengan operator asing.
"Di Singapura kami sudah bekerja sama dengan Singtel yang sudah punya merchant banyak. Jadi pengguna LinkAja di Singapura tinggal snap QR Code berlogo VIA yang merupakan platform cross border payment," kata Danu.
Saat ini, kata Danu, LinkAja memiliki 22 juta pengguna. Hingga akhir tahun, Finarya menargetkan bisa mencapai 40 juta pengguna. Sementara rata-rata nilai transaksi LinkAja mencapai Rp 1 miliar per hari. (Anggar Septiadi)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Resmi meluncur, LinkAja bisa digunakan di luar negeri
https://money.kompas.com/read/2019/07/01/050900326/akhirnya-resmi-diluncurkan-linkaja-bisa-digunakan-di-luar-negeri