Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Dunia: Banyak Negara Berharap Bisa Tumbuh Secepat Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menilai Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di kisaran 5 persen per tahun di tengah gejolak ekonomi global.

Capaian itu, menurut Bank Dunia, membuat banyak negara ingin mengikuti jejak Indonesia yakni pertumbuhan ekonomi yang stabil di tengah gejolak ekonomi dunia.

"Banyak negara berharap bisa tumbuh secepat Indonesia," ujar Lead Economist World Bank Indonesia Frederico Gil Sander di Jakarta, Senin (1/7/2019).

"Saya sendiri berasal dari Brasil namun proyeksi pertumbuhannya hanya 1,5 persen," sambungnya.

Bank Dunia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen pada 2019. Adapun pada 2020 mendatang, ekonomi diprediksi bisa tumbuh 5,2 persen.

Meski begitu ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia bila pemerintah melakukan serangkaian reformasi pembangunan.

Antara lain di bidang sumberdaya manusia (SDM), mempercepat pembangunan infrastruktur dan mengelola aset natural Indonesia yakni kekayaan sumberdaya alam (SDA).

Bank Dunia mengingatkan Indonesia untuk mewaspadai risiko-risiko global yang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Risiko tersebut yakni eskalasi tensi perdagangan, melambatnya ekonomi China, hingga tekanan keuangan di pasar egara berkembang.

https://money.kompas.com/read/2019/07/01/153507126/bank-dunia-banyak-negara-berharap-bisa-tumbuh-secepat-indonesia

Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke