Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI, Ini Sebabnya

Ekonom Utama untuk Bank Dunia Indonesia Frederico Gil Sander mengatakan, produk domestik bruto (PDB) tahun ini lebih rendah terutama karena sentimen eksternal yang belum sepenuhnya mereda. Sebut saja perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, konflik geopolitik global, hingga Brexit.

Meski sudah ada progres pertemuan AS-China dalam KTT G20 pada akhir pekan lalu, Sander memerkirakan ekonomi China tumbuh lebih lambat, sehingga Indonesia yang menjadi mitra bisnis dengan China kena efek domino.

Di sisi lain, sentimen dari internal pun mendukung prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melemah.

Menurut Sender, ekspor komoditas kemungkinan menurun di tahun ini. Sebab, secara harga komoditas unggulan Indonesia seperti crude palm oil (CPO) atau minyak sawit dan batubara dalam tren pelemahan.

“Harga komoditas di Indonesia melemah, sementara daya beli global melemah karena sentimen eksternal,” ungkap Frederico Gil Sander dalam acara Indonesia Economic Qurterly June 2019 Edition, Jakarta, Senin (1/7).

Sementara pertumbuhan impor masih akan lemah sejalan dengan investasi yang lebih lambat. Lebih lanjut Bank Dunia menjelaskan, konsumsi swasta diperkirakan masih moderat di level 5,2 persen di atas pencapaian tahun lalu di level 5,1 persen.

Dari sisi fiskal, diperkirakan masih akan membaik, dan memungkinkan investasi pemerintah menguat karena proyek infrastruktur kembali berlanjut. Di mana konsumsi pemerintah tahun ini meningkat jadi 5,1 persen dari tahun lalu yakni 4,8 persen.

Meskipun proyeksi melambat, pertumbuhan investasi diperkirakan tetap kuat. Terutama mengingat berkurangnya ketidakpastian politik mereda setelah Mahkamah Konstitusi (MK) telah menolak gugatan pada pekan lalu.

“Sentimen ini membawa bisnis yang lebih optimistis," tulis Bank Dunia.

Di sisi lain, Bank Dunia memproyeksikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) menyempit menjadi 2,8 persen dari PDB di 2018. Tetapi, nantinya kembali ke 2,5 persen PDB di 2020.

"Apabila pemerintah tidak meningkatkan ekspor dan investasi asing langsung, tekanan pada CAD akan terus berlangsung," jelasnya.

Sementara inflasi 2019 diprediksi Bank Dunia mencapai 3,0 persen, lebih rendah ketimbang konsensus sebelumnya di level 3,5 persen dan inflasi 2018 yang sebesar 3,2 persne. Adapun untuk tahun 2020, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh ke level 5,2 persen.

Dengan stimulus sentimen eksternal yang terjadi saat ini mereda, dan fundamental dalam negeri dapat terjaga.

Pekan lalu World Bank pun juga memangkas prospek pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 menjadi 2,6 persen. Angka itu adalah pemangkasan sekian kalinya dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,9 persen. (Yusuf Imam Santoso)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Bank Dunia pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia jadi 5,1 persen


https://money.kompas.com/read/2019/07/02/081000026/bank-dunia-pangkas-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-ri-ini-sebabnya

Terkini Lainnya

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke