Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waskita Berani Ambil Proyek LRT Filipina, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten berkode saham WSKT atau PT Waskita Karya Tbk berencana melakukan ekspansi ke Filipina dalam proyek pembangunan infrastruktur keretadengan menggandeng PT Inka (Persero) dan PT KAI (Persero).

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Putra mengatakan, ada beberapa alasan Waskita memilih Filipina dan Laos sebagai ekspansi bisnisnya meski di negara tersebut juga banyak para pesaing China.

Dia menilai, angka kelaikan hidup di Filipina tak jauh berbeda dengan Indonesia. Pun negara itu masih membutuhkan infrastruktur yang memadai seperti di Indonesia.

"Sebenarnya pesaing China di mana-mana. Tapi, saya lihat taraf hidup di sana itu enggak jauh berbeda dengan di Indonesia. Kita kalau gaji Rp 10 juta di Indonesia hidup sudah cukup, tapi Kalau di Arab tidak cukup. Untuk itu kita coba di Filipina karena gaji pekerjanya pun enggak jauh berbeda, sehingga kita enggak risk," kata I Gusti Ngurah Putra dalam CEO Talk di Menara Kompas Jakarta, Selasa (9/7/2019).

"Selain itu, dia (Filipina) masih butuh infrastruktur, jauh di bawa kita," lanjutnya.

Putra mengatakan, dia melihat peluang yang bagus dalam proyek tersebut dari segi resiko hingga return (keuntungan) yang didapat. Lagipula menurutnya, membangun landasan kereta secara struktur jauh lebih muda dibanding jalan tol.

Dia pun mengaku tak akan mengambil proyek jika segi-segi itu tak terpenuhi meski proyeknya bagus.

"Kalau ketertarikan itu walaupun tertarik tapi kalau rugi kita enggak bakal ambil. Kalau risikonya besar dan kita enggak bisa mitigasi biar proyek itu bagus kita tinggalkan. Kemudian besarnya berapa, dan berapa banyak value yang bisa kita bawa pulang (return)," jelas Putra.

Kendati meninjau keuntungan, Putra tak menjelaskan lebih lanjut besaran angka minimal yang ingin diperoleh Waskita.

Direktur Operasional II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto menambahkan, ketertarikan Waskita sehingga berani membangun infrastruktur di luar negeri karena sudah berpengalaman di bidang tersebut, salah satunya dalam pembangunan LRT Palembang.

"LRT palembang ini salah satu proyek tercepat yang kita lakukan di Indonesia, jadi dalam waktu yang sangat nampak dan sangat cepat buat kita. Dan ini jadi sebuah pelajaran buat kita menjadi pioneer dalam pembangunan teknologi di Indonesia," jelas Bambang Rianto kepada Kompas.com.

"Ini menjadi modal kami untuk percaya diri mengekspansi portofolio kami dalam membangun LRT di luar negeri, dan potensi marketnya ada di Laos dan Filipina kebetulan saja. mereka sedang membutuhkan itu, dan kita punya teknologi yang bisa ciptakan itu," ujar Bambang.

https://money.kompas.com/read/2019/07/09/161700926/waskita-berani-ambil-proyek-lrt-filipina-ini-alasannya

Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke