Pasalnya, dengan kartu kredit, seseorang bisa mempermudah dalam melakukan penganggaran keuangan serta setiap transaksi yang dilakukan jadi lebih mudah dilacak.
Namun, seiring dengan kemudahan yang diberikan, selalu terdapat celah bagi orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan tindak penipuan atau fraud.
Senior Vice President Head of Consumer Card Credit & Services Group BCA Linda Djojonegoro menyampaikan, terdapat beberapa modus penipuan yang sering dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut.
Berikut beberapa modus pembobolan kartu kredit menurut dia:
1. Meminta kartu kredit dengan alasan pembaruan sistem
Linda mengatakan, tidak jarang oknum-oknum penipuan kartu kredit yang langsung menyambangi nasabah dengan mengatas namakan perwakilan dari bank.
Penipu tersebut kemudian bakal meminta nasabah kartu kredit dengan alasan adanya pembaruan sistem penggantian kartu dengan yang baru.
Padahal, Linda menjelaskan, pihak hank tidak memiliki hak untuk menarik kembali kartu kredit milik nasabah.
"Jangan memberikan kartu kepada siapapun. Karena bank tidak berhak menarik kembali kartu karena sudah menjadi hak dari nasabah yang bersangkutan, jadi nggak mungkin ditarik lagi," ujar Linda di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
2. Door to door membership
Modus penipuan lainnya adalah tawaran keanggotaan dengan imbal hasil yang menggiurkan. Seperti modus berikutnya, oknum penipuan bakal menyambangi kediaman nasabah dan menawarkan keanggotaan atau membership dengan imbal hasil yang tidak masuk akal.
"Misalnya saja dengan menjadi anggota sebuah klub tertentu dengan memasukkan data kartu kredit maka bisa menginap di hotel mewah bintang lima, padahal belum tentu ada hotelnya," jelas Linda.
"Jangan percaya saya tawaran yang too good to be true. Banyak penipuan seperti itu, biasanya door to door nawar-nawarin," ujar dia,
3. Modus penipuan online
Modus pembobolan kartu kredit lainnya adalah secara online, di mana oknum penipuan bakal mencuri nomor kartu kredit kemudian meminta OTP atau One Time Password yang dikirimkan ke nomor handphone pemilik kartu kredit.
"Kalau OTP masuk tetapi kita tidak transaksi terus ada yang nelpon pura-pura membatalkan transaksi, bukannya membatalkan malah menjadikan transaksi. Jadi OTP tuh untuk menjadikan transaksi, bukan membatalkan," ujarnya.
Dia pun mengimbau kepada pengguna kartu kredit agar tidak mudah tergiur dengan berbagai penawaran yang tidak masuk akal. Selain itu, nasabah kartu kredit juga perlu berhati-hati ketika membagi data-data terkait kartu kredit agar tidak menjadi korban dari modus pembobolan kartu kredit.
"Kita harus hati-hati, jangan pernah memberikan nomor kartu kita, expire date dan nomor CVV di belakang kartu," jelas Linda.
https://money.kompas.com/read/2019/07/09/164500526/hati-hati-ini-beberapa-modus-yang-digunakan-untuk-bobol-kartu-kredit