Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Duta Besar Brasil soal Tantangan Pembangunan Ibu Kota Baru

Ia mengatakan, proses pembangunan ibu kota Brasil tidak sama dengan yang akan dilakukan Indonesia. Sebab, membangun ibu kota baru di suatu daerah harus memulai dari nol, misal, tidak ada penghuni di daerah tersebut dan ketidaktersediaan infrastruktur.

"Berbeda dengan Indonesia, waktu itu kami harus membangun Brasilia dari awal, sekitar 1.200 km dari Rio di mana tidak ada apa-apa di sana pada waktu itu, tidak ada jalan, tidak ada rel kereta, benar-benar operasi besar-besaran yang membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun," ujar Barbosa dalam diskusi bertajuk “Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman negara Sahabat”, di Gedung Bappenas, Rabu(10/7/2019).

Dia mengatakan, untuk itu mereka harus memindahkan penduduk. Penduduk awal di sana hanya para pegawai pemerintahan dan pekerja yang turut membangun kota Brazilia.

Barbosa menjelaskan, ide utama membangun Brasilia sebagai ibu kota negara baru, bukan hanya karena perkembangan Rio de Janiero yang terlalu cepat sehingga tidak bisa mengoordinasi  pemerintahan lagi, seperti Jakarta, tetapi pemerintah juga harus melakukan pemerataan populasi sesuai wilayah yang dimiliki negara.

Pembangunan ibu kota Brasilia dibangun dari tahun 1956 hingga tahun 1961, di era pemerintahan Presiden Juscelino Kubitschek.  

Hingga kini, Brasilia menjadi kota terbesar keempat di Brasil setelah Rio de Janeiro, Sao Paolo, dan Salvador, serta memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Brasil.

https://money.kompas.com/read/2019/07/10/163700926/cerita-duta-besar-brasil-soal-tantangan-pembangunan-ibu-kota-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke