Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siapkan Dana Pendidikan Anak Bisa dengan Berbagai Jenis Investasi ini

Bahkan kenaikan biaya pendidikan tiap tahunnya lebih besar dari jumlah inflasi yang terjadi di Indonesia per tahunnya. Sehingga sudah seharusnya Anda sebagai orangtua mulai mempersiapkan dana pendidikannya.

Meskipun beberapa orang yang kritis sudah menyiapkan tabungan di bank dan juga deposito, ternyata jika dihitung dengan teliti, uang ini belum tentu cukup untuk dana pendidikan anak.

Coba hitung lagi rumus ini. Jika diteliti lagi, jumlah inflasi yang ada di Indonesia rata-rata sekitar 3-4 persen per tahunnya. Imbal hasil dari jumlah tabungan adalah 1-2 persen saja pertahunnya.

Sementara itu, untuk deposito hanya sekitar 5-6 persen per tahunnya. Jadi sudah bisa dipastikan jumlah ini tidak akan cukup untuk dana pendidikan anak, karena rata-rata kenaikan biaya pendidikan per tahunnya lebih dari itu.

Seperti yang dilansir oleh Cermati.com, berikut cara dan jenis investasi untuk menyiapkan tabungan pendidikan anak.

Jenis-Jenis Investasi untuk Tabungan Pendidikan Anak

Investasi sangat banyak pilihannya, masing-masing jenis investasi memiliki potensi imbal hasil yang berbeda per tahunnya. Sudah seharusnya seorang investor mengetahui jenis investasi dan potensi imbal hasil.

Ini tentu saja akan meningkatkan pertumbuhan investasi yang sedang dijalankan oleh seorang investor. Selain itu juga mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi ketidakseimbangan jumlah investasi dan juga imbal hasil yang harusnya di dapat.

Meskipun, awalnya semua orang akan merasakan takut untuk berinvestasi karena belum banyak khususnya masyarakat Indonesia yang melakukan investasi. Namun, setelah tahu manfaat yang diperoleh pasti semua akan berbondong-bondong mengantri menjadi seorang investor pemula.

Sebaiknya jika ingin mencoba berinvestasi, Anda bisa mencoba dengan investasi yang ini.

Jenis Investasi Potensi Imbal Hasil Per Tahun

Deposito 6-7 persen
Obligasi 7-9 persen
Emas 6-7 persen
Reksadana 5-20 persen
Properti 7-14 persen
P2P Lending 11,75-30 persen

Tips Investasi untuk Dana Pendidikan Anak

Setelah mengetahui jenis-jenis investasi apa saja yang cocok untuk menyiapkan dana pendidikan anak, kini saatnya Anda memahami tips investasinya. Sehingga hasilnya bisa sesuai dengan harapan menghadapi biaya pendidikan anak nantinya.

1. Lakukan Investasi Mulai Sejak Dini

Investasi yang dilakukan sedini mungkin akan membuat jumlah investasi semakin banyak. Selain itu, dengan berinvestasi, potensi untuk mendapat imbal hasil menjadi semakin tinggi.

Jika menggunakan deposito, Anda hanya mendapat 5-6 persen per tahun, dengan berinvestasi keuntungan yang didapat bisa rata-rata 10-20 persen per tahunnya. Tentu sangat jauh berbeda bukan?

2. Pilih Investasi yang Sesuai dengan Kemampuan

Investasi memiliki banyak jenisnya, ada investasi saham/obligasi, investasi properti, investasi emas, dan banyak lagi. Jadi, tidak perlu memaksakan diri untuk berinvestasi saham jika memang tidak memiliki kemampuan yang cukup.

Sesuaikan dengan kemampuan, ini akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan investasi. Perhatikan juga tingkat risiko yang kemungkinan harus dihadapi saat mengambil sebuah keputusan.

Ingatlah baik-baik high risk, high return semakin besar risiko semakin besar juga imbal hasil yang akan Anda dapatkan. Kembali lagi ke teori awal, karena semua yang kita lakukan pasti akan ada risikonya.

3. Pilihlah Investasi yang Tepat

Melihat perkembangan jaman dan pertumbuhan ekonomi saat ini, sepertinya investasi reksadana dan juga P2P Lending adalah solusi yang sangat tepat. Apalagi lajunya peningkatan biaya pendidikan anak setiap tahunnya.

Diperkirakan dana pendidikan bisa meningkat hingga 15 persen. Maka dua investasi di atas adalah investasi yang paling tepat. Saat ini, investasi yang paling banyak dicari adalah jenis investasi P2P Lending.

Banyak investor pemula yang mulai menekuni jenis investasi P2P ini. Menurut mereka, investasi ini lebih mudah dan lebih sederhana untuk dipelajari. Dalam P2P Lending, konsepnya sangat mudah dipahami.

Jadi, investor hanya perlu meminjamkan uang pada peminjam melalui sebuah platform, dan peminjam hanya perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut beserta bunganya. Bunga inilah yang menjadi imbal hasil para investor.

Sudah dijelaskan berkali-kali saat memilih sebuah platform P2P Lending, sebaiknya pilih yang menggunakan agunan. Ini akan meminimalisir risiko jika sewaktu-waktu peminjam mengalami gagal bayar.

Jadi, semakin cepat memilih dan memulai investasi, tentu akan semakin besar imbal hasil yang akan diperoleh. Contoh sederhananya seperti di bawah ini:

Anda menikah di tahun 2019, kemudian ingin melakukan investasi dana pendidikan untuk anak Anda selama 18 tahun (waktu di mana anak memasuki masa-masa kuliah).

Jadi jika setiap tahunnya berinvestasi Rp1 juta, dengan imbal hasil 18 persen per tahun, setelah 18 tahun berinvestasi uang tersebut akan menjadi Rp1,6 miliar.

Namun, jika tidak diinvestasikan, uang tersebut hanya akan menjadi Rp216 juta saja. Sangat jauh berbeda bukan? Tentu saja uang Rp1,6 miliar sudah lebih dari cukup untuk membiayai anak kuliah ke Strata yang lebih tinggi.

Siapkan Mulai Sekarang, Rasakan Manfaatnya di Hari Kemudian

Anda tentu akan merasakan manfaat dari melakukan investasi. Investasi yang dilakukan sejak dini tentu akan sangat membantu Anda untuk melunasi dana pendidikan anak saat besar nanti. Sehingga tidak ada lagi acara meminjam di bank atau di jasa peminjaman lainnya. Anda akan lebih nyaman dan terbantu berkat investasi yang sudah sejak lama disiapkan.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

https://money.kompas.com/read/2019/07/14/121600126/siapkan-dana-pendidikan-anak-bisa-dengan-berbagai-jenis-investasi-ini

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke