Padahal, pesawat jenis tersebut banyak digunakan masyarakat di wilayah terpencil yang sangat butuh alat transportasi udara.
Menurut Alvin, pemerintah saat ini hanya memperdulikan harga tiket pesawat yang menggunakan mesin jet saja.
"Ironisnya Pemerintah hanya mengurus rute yang dilayani (pesawat bermesin) jet. Abai total terhadap rute yang dilayani pesawat propeller," ujar Alvin kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2019).
Menurut dia, harga tiket pesawat propeller lebih mahal ketimbang pesawat bermesin jet. Sebab, biaya operasional maskapai untuk mengoperasikan pesawat jenis tersebut lebih besar.
"Lagipula biaya angkut per kursi per kilometer pesawat propeller sangat tinggi mencapai tiga sampai dengan lima kali lipat pesawat jet. Pemerintah sama sakali tidak perhatikan, anggaran subsidi untuk rute perintis justru di-kepras," kata Alvin.
Dengan hanya memikirkan harga tiket pesawat bermesin saja, lanjut Alvin, hal tersebut merupakan bentuk ketidak adilan pemerintah.
"Dimana keadilan? Dimana kepedulian terhadap kota-kota kecil dan daerah terpencil," ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2019/07/16/094000026/pemerintah-dinilai-abai-soal-harga-tiket-pesawat-propeller