Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada ATMLink, Pendapatan Non-Bunga Bank Mandiri Turun

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menyampaikan, turunnya pendapatan non bunga perseroan disebabkan jumlah ATM Link yang kian menjamur. Pasalnya, sebagian besar pendapatan non-bunga Bank Mandiri didapatkan dari transaksi via ATM.

"Fee based income itu memang kalau dilihat ada pergeseran, dari sisi ATM. Memang dengan adanya impact penerimaan FBI dari ATM karena Himbara kan tidak ada lagi biaya yang dulu ada transaksi," ujar Hery di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Sebagai informasi, keberadaan ATM Link memangkas biaya transaksi antar bank-bank BUMN. 

Saat ini, biaya transfer antar Bank BUMN lewat ATM Link hanya Rp 4.000 sementara tarif normal transaksi melalui ATM antar bank BUMN sebesar Rp 6.500.

Saat ini, dari total 18.291 ATM Bank Mandiri, 14.216 di antaranya sudah menjadi ATMLInk. Adapun secara bertahap, mesin-mesin ATM milik bank-bank BUMN akan berubah menjadi ATMLink.

Dengan demikian, Bank Mandiri pun mulai menggeser strategi untuk bisa menggenjot pendapatan non bunga, salah satunya dari aplikasi Mandiri Online.

"Tapi nggak papa, akan digeser ke sisi Mandiri Online, bagaimana mendorong ritel dari Mandiri online," ujar Hery.

Hingga saat ini, Bank Mandiri memiliki pengguna aktif aplikasi Mandiri Online sebanyak 2,5 juta nasabah. Hingga akhir tahun, ditargetkan pengguna aplikasi Mandiri Online bisa mencapai 3 juta nasabah.

"Nah fee based dari Mandiri Online dari billing bayar listrik, cicilan mobil, asuransi, itu sekarang kita bisa dapat sekitar Rp 9 sampai Rp 12 miliar per bulan, bisa menutup fee based yang kehilangan," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/07/18/133100826/ada-atmlink-pendapatan-non-bunga-bank-mandiri-turun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke