Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ribuan Nasabah Alihkan Saldo Tambahan Saat Error, Ini yang Dilakukan Bank Mandiri

“Kami tidak akan mengambil jalur hukum, mereka adalah nasabah kami, jadi kami akan ajak bicara dulu,” kata Rohan seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (22/7/2019).

Sebagai informasi, saat terjadi kegagalan sistem IT Bank Mandiri, Sabtu (20/7/2019) yang mengakibatkan tumpang tindihnya data rekening nasabah perseroan, tercatat ada 2.670 rekening yang tiba-tiba bertambah saldonya, dan sempat melakukan penarikan maupun memindahkan uang di saldonya ke rekening lainnya.

Rohan mengatakan, telah memblokir rekening nasabah tersebut. Mulai Senin ini,  Kantor cabang Bank Mandiri akan menghubungi 2.670 nasabah pemilik rekening untuk mengomunikasikan hal terkait.

Namun Rohan enggan merinci apa yang akan dilakukan, maupun bagaimana cara Bank Mandiri menagih nasabah yang dapat saldo tambahan dan telanjur memindahkan dananya.

Jika mengacu General Conditions for Account Opening (GCAO) alias syarat dan ketentuan pembukaan rekening Bank Mandiri, penarikan tunai maupun memindahkan saldo tambahan tadi ke rekening lain sejatinya terhitung sebagai transaksi yang sah mengikat bank dan nasabah.

"Instruksi yang terekam dan dihasilkan dari sarana elektronik yang digunakan oleh bank merupakan bukti yang sah dan mengikat pemilik rekening dan bank," bunyi pasal 6.2 GCAO Bank Mandiri.

Dengan ketentuan tersebut, maka sejatinya transaksi dari saldo tambahan terhitung sah. Meskipun dalam pasal 2.3 GCAO pun dinyatakan jika terjadi perbedaan data antara bank dan nasabah, data milik bank yang diakui. Kecuali dapat dibuktikan sebaliknya.

Namun Rohan menilai perseroan tetap dapat menagih dana yang terlanjur berpindah tersebut. Alasannya sumber dana bukan merupakan milik nasabah.

"Landasan hukumnya sederhana, kami memiliki data mutasi bahwa saldo tambahan tersebut bukan milik nasabah," ucapnya.

Mandiri error

Akhir pekan lalu, error system menimpa layanan Bank Mandiri. Hal itu terjadi saat proses pemindahan data dari core system ke back-up system. Akibatnya, sekitar 10 persen nasabah Bank Mandiri mengalami perubahan pada saldo rekeningnya.

Ada yang berkurang, namun juga ada yang bertambah. Gangguan pada sistem IT Bank Mandiri membuat banyak warganet yang mengaku nasabah bank plat merah itu kebingungan. Di jagat media sosial Twitter pun tagar #MandiriError menjadi trending.

Banyak warganet yang mengatakan bahwa saldo rekening Bank Mandirinya menjadi Rp 0. "@bankmandiri @mandiricare bisa jelaskan kenapa saldo saya bisa Rp 0, Ini sangat merugikan Cc @ojkindonesia," tulis akun @andiifal.

Selain banyak warganet yang mengaku saldo rekeningnya berkurang, namun banyak juga warganet yang justru mendapati saldo rekeningnya bertambah.

Bahkan akun @thedufresne mengaku bahwa saldo rekening Bank Mandirinya bertambah hingga Rp 95 juta.

Selain warganet, penambahan saldo rekening juga terjadi pada salah satu nasabah Bank Mandiri. Rovi (28) mengatakan bingung saat mengecek rekeningnya Sabtu pagi. Ada tambahan uang ratusan ribu di rekeningnya saat mengecek saldo Bank Mandiri. Padahal ia mengatakan tidak melakukan transaksi apapun.

Sementara sejumlah nasabah Bank Mandiri di Kota Batam, Kepulauan Riau, ikut panik mendengar kabar perubahan saldo hingga menjadi nol. Anne langsung bergegas ke ATM begitu mengetahui adanya keruwetan data saldo masabah Bank Mandiri. Sayangnya, mesin ATM di Kepri Mal tidak dapat berfungsi.

"Panik, apalagi baca berita banyak yang saldonya tiba-tiba nol," kata warga Batam, Anne Maria saat baru ke luar dari bilik mesin ATM, Sabtu.

Pada kesempatan itu Bank Mandiri juga memberikan jaminan kalau saldo rekening nasabah yang hilang karena gangguan sistem TI akan kembali dalam tempo 2-3 jam tadi.

Sekitar pukul 14.00 WIB, sebagian nasabah mengaku saldo mereka di rekening Bank Mandiri akhirnya kembali normal.

Investigasi

Bank Mandiri juga memastikan akan melakukan investigasi atau audit sistem IT menyusul terjadinya error dalam peralihan data rutin.

"Tentunya perlu semacam investigasi diaudit," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, Sabtu 20/7/2019).

"Apakah ini malfunction dari hardware atau software dan kemungkinan besar dari hardware itu akan kami cek," sambung dia.

Sebenarnya proses pemindahan dari core system ke back-up system merupakan kegiatan rutin dilaksanakan di akhir hari atau setelah proses tutup buku. Namun pada Sabtu pagi, proses tersebut justru error.

Rohan memastikan tidak ada human error atau upaya kejahatan perbankan yang menyebabkan sistem peralihan data rutin mengalami gangguan.

"Nanti akan diinvestigasi namun bagaimana menghindarinya ya dengan melakukan back-up dan itu sudah dilakukan juga tinggal proses mengembalikan saldonya," kata dia.

Lantas bagaimana bila saldo tidak kunjung kembali setelah melewati waktu yang dijanjikan oleh Bank Mandiri?

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, ada sejumlah hal yang perlu diakukan oleh nasabah bila saldonya tak kunjung kembali.

"Kami banyak jalur untuk (melayani) itu, bisa (menghubungi) melalui customer care, instagram, email atau call center kami," ujarnya.

"Atau (datang) ke kantor cabang Bank Mandiri silahkan kami sudah siap melayani," sambungnya. (Anggar Septiadi)


Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ribuan nasabah alihkan saldo tambahan usai error, Bank Mandiri tak tempuh jalur hukum


https://money.kompas.com/read/2019/07/22/063800026/ribuan-nasabah-alihkan-saldo-tambahan-saat-error-ini-yang-dilakukan-bank

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke