Ada pula nasabah yang mengaku isi rekeningnya bertambah berkali-kali lipat. Diketahui, gangguan tersebut dilaporkan nterjadi pada Sabtu (20/7/2019).
Usai kejadian tersebut, saham Bank Mandiri pada pembukaan perdagangan Senin (22/7/2019) turun 0,95 persen menjadi Rp 7.800 perlembar saham.
Penurunan berlanjut pada pukul 12.30 WIB, di mana penurunan mencapai 1,27 persen menjadi Rp 7.775 perlembar saham. Adapun total frekuensi transaksi saham Bank Mandiri hari ini mencapai 1.426 kali transaksi.
Dalam beberapa hari terakhir, saham perseroan cenderung mengalami penurunan. Dalam tujuh hari, penurunan terjadi sekitar 8,11 persen atau sebesar Rp 650.
Penurunan terlihat pada tanggal 16 Juli 2019 sebesar 0,92 persen, 17 Juli 2019 sebesar 1,24 persen, dan 18 Juli 2019 sebesar 1,57 persen. Namun , pada 19 Juli 2019, Bank Mandiri kembali ke zona hijau dan naik 0,32 persen.
Sebelumnya, sejumlah nasabah mengeluhkan saldo rekening di Bank Mandiri tinggal Rp 0. Di sisi lain, ada pula nasabah yang menerima dana dalam jumlah besar.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas sebelumnya mengakui bahwa sedang terjadi error system akibat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan. Ia mengatakan, error sistem terjadi pada data saldo 10 persen nasabah Bank Mandiri.
Sebagai tindak lanjut, perseroan telah memblokir 2.670 rekening nasabah karena tercatat menerima saldo tambahan dan telah memindahkannya ke rekening lain.
https://money.kompas.com/read/2019/07/22/134142826/menengok-saham-bank-mandiri-usai-heboh-saldo-nasabah-error