Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Layanan Antar Makanan Sebabkan Sampah Plastik Terbanyak, Ini yang Dilakukan Go-jek

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan antar makanan besutan Gojek, Go-Food menjadi salah satu layanan super yang diminati masyarakat. Bahkan layanan ini kerap dipilih milenial yang sifatnya cenderung pemilih.

Enam jam setelah layanan ini diluncurkan, Go-Food meledak menjadi layanan pesan antar yang paling banyak digunakan.

Namun, layanan pesan antar seringkali menyumbang sampah plastik. 

Lantas, bagaimana cara Gojek meminimalisir penggunaan sampah plastik dalam layanan pesan antarnya?

Co-Founder Gojek Kevin Aluwi mengatakan, saat ini telah banyak langkah yang dilakukan Gojek untuk meminimalisir sampah plastik meski baru tahap awal. Kevin mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan merchant Go-Food untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.

"Ini juga salah satu concern kami sebagai manajemen. Meski baru tahap awal, kami sudah melakukan kerjasama dengan beberapa merchant tertentu. Merchant-merchant itu sudah menambah biaya untuk setiap plastik yang keluar, yang tadinya diberikan cuma-cuma," kata Co-Founder Gojek Kevin Aluwi di Jakarta, Senin (22/7/2019).

Kevin menuturkan, merchant-merchant juga telah bekerjasama dengan perusahaan untuk mengubah kemasan plastik ke kertas box, dan meminimalisir keberadaan sendok maupun garpu plastik.

"Ada juga merchant yang bekerjasama dengan perusahaan tertentu. Mereka tetap memakai plastik, tapi plastik itu gampang terurai. Yang biasanya plastik baru terurai sampai ratusan tahun, sekarang 1-2 tahun sudah punah," papar Kevin.

Tak hanya itu, mulai bulan ini Gojek juga akan membagikan tas khusus mitra driver yang memiliki volume tinggi dalam menerima pesanan antar makanan sehingga bisa meminimalisir penggunaan sampah plastik.

"Mulai bulan ini kami akan membagikan tas khusus untuk driver-driver yang volume order Go-foodnya tinggi. Dia ambil pesanan ditaruh di kantong itu, satu kantong itu bisa memuat banyak makanan sehingga enggak perlu plastik lagi," jelas Kevin.

Founder dan CEO Gojek Global Nadiem Makarim menambahkan, kunci mengurangi sampah plastik adalah dari tekad konsumennya sendiri.

"Kuncinya adalah di konsumen, kalau konsumen tidak mau membayar lebih ekstra untuk menggunakan plastik, buat saya akselerasinya akan sangat mandek. Jadi, dunia ada di konsumen, maka konsumen sangat bisa mengubah paradigma," pungkas Nadiem.

https://money.kompas.com/read/2019/07/22/163819026/layanan-antar-makanan-sebabkan-sampah-plastik-terbanyak-ini-yang-dilakukan-go

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke