Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wapres : Inflasi Bagaikan Tekanan Darah

Seperti tekanan darah, inflasi tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.

"Inflasi seperti tekanan darah, kalau inflasi tinggi kita akan pingsan, kalau terlalu rendah kita juga pusing, bisa pingsan. Jadi yang bagus ya di tengah-tengah," ujar dia.

Dia pun mencontohkan kasus hiperinflasi yang terjadi di Venezuela. Pasalnya di negara tersebut, untuk membeli sepotong roti orang membutuhkan bergepok-gepok uang.

Selain itu, JK menilai, tingkat inflasi 0 persen juga menunjukkan kondisi perekonomian yang tidak bergairah. Pasalnya para pengusaha bakal tidak bersemangat dalam menjalankan usaha mereka.

"Kalau pengusaha rugi, dia bisa PHK (pemutusan hubungan kerja). Bisa PHK, ada pengangguran," ujar dia.

JK mengatakan, tingkat inflasi yang sehat adalah berada di kisaran 3,5 hingga 5 persen.

Untuk bisa menjaga inflasi di tingkat yang sehat, pemerintah di daerah harus mampu menyeimbangkan antara kenaikan harga barang dengan pendapatan petani. Selain itu juga harus mendorong orang untuk berproduksi.

Sehingga, dibutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam menjaga tingkat inflasi tersebut.

"Jadi bagaimana menjaga ekuilibirium itu dengan cara harmoninya dengan cara kebijakan moneter, kebijakan pemerintah dan kesempatan pengusaha untuk produksi dan berdagang," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/07/25/143421226/wapres-inflasi-bagaikan-tekanan-darah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke