Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekspor Kacang Hijau Meningkat, Kementan Sarankan Petani Budidayakan Komoditas Ini

KOMPAS.com - Komoditas pangan kacang hijau mengalami peningkatan jumlah ekspor dari tahun lalu.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan signifikan ekspor kacang hijau semester I 2019 naik sebanyak 114 persen dibandingkan pada 2018.

Bila dikalkulasikan, jumlah ekspor pada 2019 mencapai 3.489 ton atau senilai Rp 4,5 miliar. Berbeda bila dibandingkan pada 2018 yang hanya menyentuh angka 1.628 ton atau senilai Rp 2,6 juta miliar.

Direktur Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan sampai dengan Agustus 2019 kacang hijau berhasil masuk ke beberapa negara, seperti Taiwan, Cina, Filipina, Vietnam, dan India.

Ia menjelaskan peningkatan ekspor ini dapat menjadi trigger untuk memperluas usaha produksi tanaman pangan lainnya.

Untuk menjamin pasar ekspor, hal penting yang harus diperhatikan adalah kontinuitas produk baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

"Artinya, orientasi kita harus mulai diubah. Arahkan produk olahan untuk ekspor agar kita juga punya added value yang lebih tinggi," jelasnya melalui rilis tertulis, Kamis (1/8/2019).

Menjaga kualitas

Untuk produk segar pun, lanjutnya, produsen harus perhatikan sisi kualitas dengan perbaikan sistem pascapanen dan pengolahan.

"Kementan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan mulai memberikan fasilitasi untuk peningkatan mutu hasil, seperti peralatan packing dan grading, serta alat pengolahan," tambah Suwandi.

Sentra kacang hijau pun banyak ditemui di wilayah Demak, Sumenep, Kediri, Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pada 2018 tercatat produktivitas kacang hijau tertinggi selama 10 tahun terakhir sebesar 1,2 ton per hektar (ha)," terang Suwandi.

Untuk varietas kacang hijau yang dibudidayakan petani, banyak memilih varietas unggul seperti varietas Walet, Sriti, Nuri, Kenari.

Kemudian varietas Murai, Perkutut, Sameong, Kutilang, Vima-1, Vima-2, dan Vima-3 juga menjadi favorit.

Mudah dibudidayakan

Menurut Suwandi, budidaya kacang hijau sebenarnya mudah dan menguntungkan dibandingkan tanaman pangan lainnya. Seperti lebih toleran kekeringan dengan kebutuhan air relatif kecil, yaknk 50 sampai 200 milimeter (mm) per tahun.

"Kemudian pada curah hujan minimum masih dapat tumbuh karena ia berakar dalam, dapat ditanam pada lahan yang kurang subur. Cara budidaya mudah, cukup olah tanah minimal dan hama yang menyerang pun relatif sedikit," sebutnya. 

Suwandi menuturkan tanaman kacang hijau biasanya ditanam pada musim kemarau untuk menggantikan padi atau tanaman sela antara musim kemarau ke musim hujan berikutnya.

"Jadi sambil menunggu musim hujan petani dapat bertahan dengan hasil tanaman kacang hijau," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/08/02/083000826/ekspor-kacang-hijau-meningkat-kementan-sarankan-petani-budidayakan-komoditas

Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke