Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Bakal Berlakukan Tarif Impor Tambahan untuk Produk China

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen untuk produk impor asal China senilai 300 miliar dollar AS. Tarif baru tersebut bakal berlaku mulai 1 September 2019.

Seperti dilansir dari BBC, Jumat (2/8/2019) langkah Trump tersebut adalah terobosan terbaru Trump di tengah perang dagang yang kembali meningkat di antara keduanya.

Penguuman mengenai tarif dilakukan setelah kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut melakukan pembicaraan bilateral. Padahal, kedua belah pihak diberitakan telah menunjukkan sedikit ada terobosan.

Investor pun beraksi terhadap berita pemberlakukan tarif baru. Di pasar sahan Wall Street, indeks saham Dow Jones turun tajam, merosot hingga 1 persen.

"Tarif akan berlaku untuk 300 miliar dollar AS barang dan produk tersisa yang datang dari China ke negara kita," ujar Trump melalui akun Twitternya.

Trump pun mengritisi sikap China yang tidak menepati jannji untuk membeli lebih banyak produk pertanian Amerika Serikat. Selain itu, dia juga menyerang Presiden Xi Jinping karena gagal untuk membendung penjualan fentanil opioid sintetis.

Trump menjelaskan, tarif sebesar 10 persen adalan tindakan jangka pendek dan bisa dinaikkan lebih lanjut secara bertahap hingga lebih dari 25 persen.

"Seseorang seharusnya sudah melakukan ini kepada China dulu." ujar dia,

Tarif impor baru tersebut kemungkinan akan meliputi berbagai jenis barang, mulai dari smartphone hingga pakaian anak-anak.

Adapun putaran tarif di tengah meningkatnya kekhawatiran merupakan bukti bahwa strategi Trump tak produktif dan justru merugikan AS lebih dari China.

"Tarif baru untuk China hanya akan menimbulkan rasa sakit yang lebih besar pada bisnis, petani, pekerja dan konsumen Amerika, dan merusak ekonomi AS yang kuat," ujar Kamar Dagang AS yang mewakili lebih dari 3 juta perusahaan AS.

Mereka pun mendesak agar kedua belah pihak menghapus semua jenis tarif.

Pada Kamis (1/8/2019), mantan kepala penasihat ekonomi Trump Gary Cohn mengatakan dalam wawancara dengan BBC bahwa perang tarif memiliki "dampak dramatis" pada manufaktur dan investasi di AS.

Ketegangan yang dihasilkan juga telah mempengaruhi bank sentral AS, Federal Reserve, yang memangkas suku bunga pada hari Rabu (31/7/2019) untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bukan tugas bank sentral untuk mengkritik kebijakan perdagangan AS, tetapi menambahkan bahwa ketegangan perdagangan yang terus meningkat telah memengaruhi perekonomian AS selama Mei dan Juni.

Adapun negosiator perdagangan AS dan China mengakhiri pertemuan dua hari terakhir mereka di Shanghai pada hari Rabu dengan sedikit kemajuan, meskipun kedua negara menggambarkan pembicaraan itu konstruktif.

Putaran negosiasi lain telah dijadwalkan untuk bulan September 2019 mendatang.

https://money.kompas.com/read/2019/08/02/085245826/trump-bakal-berlakukan-tarif-impor-tambahan-untuk-produk-china

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke