Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penerimaan PPN Dalam Negeri Anjlok, Akibat Konsumsi Merosot?

BADUNG, KOMPAS.com - Pertumbuhan penerimaan negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri anjlok 2,9 persen pada semester I-2019. Padahal, periode yang sama tahun lalu bisa tumbuh 9,1 persen.

Pada semester I-2019, realisasi penerimaan PPN dalam negeri baru Rp 123,5 triliun, atau 20,5 persen dari total keseluruhan penerimaan negara yang mencapai Rp 603,34 triliun.

Selama ini PPN dalam negeri kerap menjadi cerminan konsumsi Indonesia. Bila konsumsi tinggi, maka PPN dalam negeri akan ikut besar. Begitu pula sebaliknya.

Lantas apakah penurunan PPN dalam negeri pada semester I-2019 disebabkan penurunan tingkat konsumsi?

"Tidak bisa dibilang menurun (konsumsi dalam negeri)," ujar Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan di Badung, Bali, Jumat (2/8/2019).

Menurut Robert, PPN dalam negeri sesungguhnya naik 5,7 persen secara bruto dibandingkan semester I-2018. Artinya tingkat konsumsi masih tumbuh positif.

Meski konsumsi tetap tumbuh positif, Robert juga mengatakan,l bahwa pertumbuhannya tidak setinggi tahun lalu sehingga pertumbuhan bruto PPN dalam negeri juga terpengaruh.

PPN dalam negeri mengalami anjlok 2,9 persen setelah hitungan netto. Kata Robert, hal ini lebih disebabkan oleh tingginya pertumbuhan restitusi yang mencapai 28,6 persen di bandingkan semester I-2019.

Restitusi pajak adalah pengembalian pembayaran pajak yang dilakukan oleh negara kepada wajib pajak karena lebih bayar.

Robert mengatakan, Ditjen Pajak membuat kebijakan baru soal restitusi sehingga pengajuan restitusi bisa dipercepat.

Meski begitu, Robert menyakini tren pertumbuhan restitusi akan mulai pada semester II-2019. Itu artinya, ada optimisme penerima dari PPN dalam negeri akan naik hingga akhir 2019 mendatang.

https://money.kompas.com/read/2019/08/03/153800226/penerimaan-ppn-dalam-negeri-anjlok-akibat-konsumsi-merosot-

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke