JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya menahan tumpahan minyak di Laut Karawang, pantai utara Jawa belum berhenti setelah terjadinya kebocoran sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) pada Juli 2019.
Hal ini dilakukan agar minyak yang keluar dari perut bumi tidak melebar ke perairan yang lebih luas. Sejumlah strategi pun dilalukan untuk menahan tumpahan minyak tersebut.
"Strategi proteksi berlapis di sekitar anjungan dan mengejar, melokalisir, serta menyedot ceceran minyak yang melewati batas sabuk oil boom di sekitar anjungan," tulis Pertamina dalam siaran persnya, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Selain itu, PHE ONWJ juga menggandeng perusahaan berpengalaman di bidang well control yang telah terbukti sukses menangani kebocoran migas yang sama antara lain peristiwa di Teluk Meksiko.
Perusahaan itu bertugas untuk melakukan pengeboran Relief Well YYA-1RW sebagai upaya menghentikan gelembung gas yang terus keluar dari sumur YYA-1.
Pengeboran sumur telah dimulai jam 14.00 WIB pada Kamis (1/8/2019), atau 2 hari lebih cepat dari jadwal semula.
Sampai Sabtu (3/8/2019) pukul 06.00 WIB, pengeboran sudah mencapai kedalaman 136 meter dan terus dilanjutkan sampai target kedalaman 2765 meter.
“Kegiatan mobilisasi rig ini dilakukan bersamaan dengan dilakukannya survey geohazard dan geotechnical , sehingga tidak ada waktu tunggu," kata VP Relations PHE Ifki Sukarya.
"Sementara itu beberapa pekerjaan persiapan bisa dilakukan secara simultan sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal,” sambung dia.
Sebelumnya, Pertamina mengajak para nelayan untuk membersihkan perairan Kawarang dari tumpahan minyak yang sampai ke pesisir.
Akibat kebocoran minyak itu, para nelayan tidak bisa melaut dan khawatir ikan-ikan di perairan Kerawang akan mati.
Sementara itu dilaporkan ribuan udang yang berada di tambak sekitar pesisir Kerawang mati karena air terkontaminasi tumpahan minyak.
Pertamina sudah berjanji akan memberikan ganti rugi kepada para petembak atas kerugian tersebut.
https://money.kompas.com/read/2019/08/03/162800026/kejar-hingga-sedot-upaya-menahan-tumpahan-minyak-di-laut-karawang-