Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuan Melemah ke Level Terendah Satu Dekade, Pemerintah AS Uring-uringan

Seperti dikutip dari CNN, pernyataan tersebut bakal meningkatkan ketegangan di antara dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Ungkapan tersebut dilakukan oleh Departemen Keuangan AS seiring dengan nilai tukar yuan terhadap dollar AS yang merosot tajam.

Pasalnya, bank sentral China yang biasanya menopang pergerakan yuan, memutuskan untuk mengizinkan mata uang negeri Tirai Bambu itu melemah di tengah ketegangan perdagangan yang terjadi antara China dan AS.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui akun Twitternya pun menuduh China telah secara sengaja melemahkan mata uangnya.

"Langkah tersebut dilakukan untuk mencuri bisnis dan pabrik, melukai lapangan kerja, dan menekan tenaga kerja juga harga para petani kita. Tak akan lagi!," ujar Trump dalam akun Twitternya.

People Bank of China mengizinkan mata uangnya jatuh di bawah 7 yuan terhadap dollar AS, untuk pertama kalinya dalam satu dekade atau sejak 2008 lalu.

Langkah itu dipandang sebagai tindakan pembalasan menyusul ancaman Trump untuk menampar tarif 10 persen untuk 300 miliar dollar AS produk China.

Depresiasi yuan terjadi di tengah perang dagang yang sudah berlangsung lama antara Washington dan Beijing. Keduanya terus melakukan aksi saling balas tarif yang diikuti dengan proses negosiasi yang jarang mengeluarkan hasil.


Para petinggi negara sering menggunakan laporan mata dua tahhunan sebagai alat diplomatik sembari menarik negara-negara yang dianggap memiliki nilai tukar yang membahayakan pekerjaan AS dan pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, sejak kepemimpinan Bill Clinton pada tahun 1990an, Amerika Serikat belum menyebut China sebagai manipulator mata uang, meski sudah secara khusus menandai negara tersebut. Menunjuk suatu negara tidak langsung memicu hukuman, tetapi dilihat oleh pemerintah lain sebagai provokasi.

Departemen Keuangan, sebelumnya telah berulang kali menolak untuk menyebut China sebagai manipulator mata uang, meskipun Trump berjanji untuk melakukannya selama kampanye 2016-nya.

Sebagai gantinya, Negeri Tirai Bambu tersebut ditempatkan pada "daftar pemantauan" Departemen Keuangan dalam tinjauannya terhadap mitra dagang AS bersama dengan delapan negara lainnya.

Laporan Departemen Keuangan menyoroti "keprihatinan signifikan" atas depresiasi mata uang China terhadap dolar AS yang terjadi secara signifikan.

Pelemahan nilai tukar menjadi komponen penting dari pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung, dan AS pun berupaya untuk mendesak China agar mengambil langkah-langkah untuk menghindari pelemahan mata uang secara terus menerus.


https://money.kompas.com/read/2019/08/06/121600926/yuan-melemah-ke-level-terendah-satu-dekade-pemerintah-as-uring-uringan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke