Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI: Ketegangan Perang Dagang China-AS Kian Tekan Ekonomi Dunia

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengungkapkan aksi balas yang dilakukan oleh China dengan memperlemah mata uang yuan di atas level psikologis 7 dollar AS menjadikan perang dagang AS-China masuk ke dalam fase baru.

Hal tersebut bakal mendorong ekonomi dunia kian melemah.

"Langkah China tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan full-blown trade war yang akan menggiring ekonomi global semakin melemah," ujar dia di Jakarta, Selasa (8/6/2019).

Dia memaparkan, akibat eskalasi ketegangan perang dagang tersebut, indeks harga saham S&P 500 di Wallstreet merosot hingga 3,5 persen dalam sehari.

Hal tersebut menyusul jatuhnya harga saham di berbagai negara Asia.

Investor di Asia pun melakukan aksi flight to quality atau masuk ke instrumen atau negara dengan kondisi pasar keuangan yang lebih stabil.

"Hal tersebut ditandai dengan turunnya yield obligasi AS ke 1,71 persen," ujar dia.

Dalam dua hari terakhir, retaliasi oleh China dengan memperlemah yuan mengerek semua mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

Adapun nilai tukar rupiah di pasar spot Bloomberg pada pukul 17.19 WIB terpantau berada di posisi Rp 15.276 per dollar AS.

Angka tersebut lebih lemah 21,5 poin atau 0,15 persen dari sesi penutupan yang berada di posisi 14.255 per dollar AS.

Nanang pun mengatakan, di sesi perdagangan New York kurs, NDF rupiah melesat ke Rp 14.570 per dollar AS dan membuat BI melakukan langkah antisipatif jika investor asing menjual SBN dan memicu pelemahan rupiah lebih lanjut pada pembukaan pasar pukul 08.00 WIB.

"Pada pembukaan pasar hari ini, Rupiah dibuka langsung melemah dengan 'gap. yang lebar dari penutupan sebelumnya di Rp 14.250 ke Rp 14.315, yang kemudian kami langsung respon dengan masuk ke pasar spot dan pasar sekunder SBN," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/08/06/175142926/bi-ketegangan-perang-dagang-china-as-kian-tekan-ekonomi-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke