China disebut mengantongi sejumlah strategi yang bisa digunakan untuk melawan manuver Presiden AS Donald Trump.
Mengutip Kontan.co.id, Rabu (7/8/2019), Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menyebut, selain devaluasi yuan, China bisa melakukan pemangkasan suku bunga acuan. Langkah itu bisa diambil People’s Bank of China (PBoC) untuk menjaga pertumbuhan ekonominya.
Baca: BI Siap Hadapi Dampak Potensial Pelemahan Yuan terhadap Rupiah
Upaya berikutnya yang bisa dilakukan oleh China adalah menarik kepemilikannya di US treasury atau obligasi milik pemerintah AS.
China merupakan pemegang terbesar US treasury. Per April 2019 China memegang surat utang pemerintah AS sebesar 1,113 triliun dollar AS.
Bersama dengan Jepang yang memiliki US treasury sebesar US$ 1,064 triliun, kedua negara ini menguasai sepertiga kepemilikan obligasi pemerintah AS.
"Tahun lalu China melepas 10 persen obligasi AS yang mereka miliki. Kemungkinan besar akan terus ditarik lagi," kata Ibrahim.
Jika China terus mengurangi kepemilikan US treasury dalam jumlah besar, hal itu bisa mengguncang ekonomi AS. "Sebab negara yang punya banyak uang itu, ya, China," imbuhnya. (Tedy Gumilar)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Devaluasi Yuan Bukan Satu-satunya Senjata China Melawan Trump
https://money.kompas.com/read/2019/08/07/073600526/devaluasi-yuan-bukan-satu-satunya-senjata-china-melawan-trump