Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Diprediksi Terus Kinclong hingga Setahun ke Depan

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia diprediksi terus menguat antara enam hingga 12 bulan ke depan. Kondisi ini dipicu oleh sejumlah faktor global dan emas diuntungkan oleh situasi tersebut.

"Dunia saat ini dalam kondisi yang genting dan emas memperoleh keuntungan dari situasi semacam ini," kata Howie Lee, ekonom OCBC di Singapura seperti dikutip dari CNBC, Kamis (8/8/2019).

Pada penutupan perdagangan Rabu (7/8/2019) waktu setempat, harga emas berada pada level 1.495 dollar AS per ounce troi di Asia. Dalam sehari, harga emas naik hampir 12 dollar AS.

Menurut Lee, harga emas dunia bakal segera mencapai level 1.500 dollar AS per ounce troi.

"Kami melihat adanya paduan yang sempurna, suku bunga rendah, dollar AS dalam posisi melunak, perang dagang, dan ketegangan geopolitik di sepanjang Teluk Persia," sebut Lee.

Ia menuturkan, serangkaian risiko tersebut telah mendorong harga emas melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 6 tahun. Lee mengungkapkan, investor merasa tidak pasti dengan tren ekonomi global jangka pendek dan cenderung beralih ke aset dengan risiko rendah.

"Mereka mengucurkan modal mereka ke emas," ucap Lee.

Adapun beberapa risiko yang mendorong harga emas kian cemerlang antara lain pengenaan tarif tambahan oleh AS terhadap produk-produk impor asal China yang akan berdampak pada ekonomi global. Pasalnya, sebagian besar produk yang terkena tarif tambahan langsung berpengaruh pada konsumen.

Ketika ditanya apakah harga logam mulia lainnya juga ikut terdongkrak, seperti perak dan platinum, Lee memprediksi emas akan tetap menjadi primadona.

"Emas akan tetap menjadi favorit di antara logam mulia lainnya karena murni digunakan sebagai aset lindung nilai," ucap Lee.

https://money.kompas.com/read/2019/08/08/125221526/harga-emas-dunia-diprediksi-terus-kinclong-hingga-setahun-ke-depan

Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke