Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Impor Juli 2019 Naik, China Pemasok Barang Impor Terbesar

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menjelaskan, kenaikan impor ini disumbang oleh naiknya impor pada sektor migas maupun non-migas yang masing-masing 2,04 persen dan 40,72 persen dibanding Juni 2019.

"Impor migas pada Juli 2019 ini, mencapai 1,75 miliar dollar AS, sementara non-migas naik mencapai 13,77 miliar. Namun, jika dibandingkan Juli 2018, keduanya kompak turun masing-masing sebesar 34,29 persen dan 11,96 persen," kata Suhariyanto di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Suhariyanto menyebut, peningkatan impor migas dipicu oleh naiknya impor minyak mentah sebesar 77,9 juta dollar AS. Sebaliknya, nilai impor hasil minyak dan gas mengalami penurunan masing-masing 16,5 juta dollar AS dan 26,4 juta dollar AS.

Sementara itu, peningkatan impor non migas terbesar terjadi dalam golongan mesin atau pesawat mekanik sebesar 901,6 juta dollar AS. Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan alumunium sebesar 43,29 persen menjadi 122 juta dollar AS.

China pemasok impor terbesar

Adapun, 3 negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari-Juli 2019 masih ditempati oleh China dengan nilai 24,73 miliar dollar AS. Selanjutnya diikuti oleh Jepang 9,09 miliar dollar AS, dan Thailand 5,46 miliar dollar AS.

Sama seperti tahun 2018 kata Suhariyanto, persentase nilai impor menurut penggunaan barang masih didominasi oleh bahan baku atau penolong. Tercatat pada Januari hingga Juli 2019, bahan baku atau penolong menempati persentase 74,58 persen. Diikuti barang modal 16,32 persen dan barang konsumsi 9,10 persen.

"Sementara tahun 2018, persentase bahan baku penolong 75,03 persen, barang modal 15,75 persen, dan barang konsumsi 9,22 persen. Artinya, terjadi penurunan pada impor bahan baku atau penolong dan barang konsumsi, tapi barang modal naik," papar Suhariyanto.

Untuk itu secara kumulatif, nilai impor Januari-Juli 2019 turun sebesar 9 persen menjadi 7.684 juta dollar AS dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

https://money.kompas.com/read/2019/08/15/151900426/impor-juli-2019-naik-china-pemasok-barang-impor-terbesar

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke