Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Tertekan Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global turut menekan nilai tukar rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg di pasar spot, Kamis (15/8/2019) rupiah melemah 0,20 persen ke Rp 14.274 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 0,44 persen ke Rp 14.296 per dollar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh ketakutan pelaku pasar pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global, terutama di kawasan Eropa.

"Lima negara yang diproyeksikan resesi akibat perang dagang yang berujung ke perang mata uang adalah Inggris, Jerman, Italia, Meksiko, dan Brasil," kata Ibrahim, Kamis.

Selain itu rupiah bergerak melemah karena posisi yield obligasi AS terus menurun. Namun, di satu sisi Ibrahim menilai pelemahan rupiah hari ini termasuk tipis atau rupiah bergerak terbatas.

Pelemahan rupiah bisa tertahan karena Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi di pasar domestic non delivery forward (DNDF).

Ibrahim mengatakan neraca perdagangan bulan Juli yang defisit 63,5 juta dollar AS lebih baik dari proyeksi para analis. Alhasil, ini menjadi penahan rupiah lebih jatuh.

Ibrahim memproyeksikan rupiah berpotensi menguat meski tidak signifikan karena didukung langkah AS dan China yang akan melakukan negosiasi kembali. Pasar pun memperkirakan pembahasan suku bunga AS selanjutnya akan lebih agresif dalam menurunkan suku bunga.

Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak di Rp 14.213 per dolar AS hingga Rp 14.306 per dolar AS pada Jumat (16/8/2019). (Danielisa Putriadita)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kekhawatiran perlambatan ekonomi global menekan rupiah

https://money.kompas.com/read/2019/08/15/195818226/rupiah-tertekan-kekhawatiran-perlambatan-ekonomi-global

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke