Hal tersebut seharusnya dimanfaatkan oleh para pelaku pasar modal. Sebab, hingga saat ini tingkat kepercayaan investor asing di pasar modal Indonesia masih cukup baik.
"Di tengah dinamika ekonomi global, kecenderungan akan menurun, kita sudah mulai ke era pelonggaran ekonomi di mana saja, untuk itu ini momentum bagus pasar modal bergerak secara lebih agresif agar bisa memanfaatkan kesempatan ini," ujar Wimboh di Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Wimboh memaparkan, hingga hari ini, pembelian bersih investor asing di pasar saham serta Surat Berharga Negara (SBN) cukup signifikan.
Di pasar saham Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 61,1 triliun dan di pasar SBN sebesar Rp113,6 triliun year to date.
"Pemanfaatan pasar modal kita sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang, baik untuk pembiayaan program-program strategis pemerintah maupun pembiayaan dunia usaha mengalami peningkatan," ujar Wimboh.
Saat ini, total penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal telah mencapai Rp112,4 triliun dari 104 penawaran umum, dengan 29 diantaranya adalah emiten saham baru. Sementara, total pengelolaan produk investasi telah mencapai Rp 805 triliun, tumbuh 7,6 persen ytd.
"Tentunya capaian tidak terlepas upaya bersama lembaga pemerintah, stakeholder, SRO, tidak boleh berpuas diri, kita mendorong perekonomian kita 5,3 persen dalam RAPBN, penghimpunan dana di pasar modal harus mencapai Rp 190 triliun di 2020," katanya.
https://money.kompas.com/read/2019/08/23/145000426/ojk--investor-asing-minati-pasar-modal-pelaku-pasar-modal-harus-agresif