Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, realisasi penerimaan negara itu hanya 48,6 persen dari target APBN 2019 yang mencapai Rp 2.165 triliun.
"Pertumbuhannya lebih lemah dari tahun lalu," ujarnya dalam konferensi pers APBN KITa, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Tahun lalu pertumbuhan penerimaan negara hingga akhir Juli 2018 mencapai 16,5 persen. Namun pada Juli 2019, penerimaan negara malah positif namun tumbuhnya hanya 5,9 persen.
Penerimaan negara ditopang oleh penerimaan perpajakan Rp 810 triliun, tumbuh 3,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu ada juga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 241,3 triliun, tumbuh 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun pos penerimaan negara dari sisi hibah sebesar Rp 800 miliar, melonjak 75,7 persen dibandingkan 2018
Semantara itu dari sisi belanja negara, totalnya sudah mencapai Rp 1.236 triliun, realisasi ini naik 7,9 persen dari realisasi belanja pada akhir Juli 2019.
Di sisi lain total belanja anggaran mencapai Rp 229 triliun. Dengan begitu maka defisit anggaran mencapai Rp 183,7 triliun, atau 1,14 persen dari PDB nasional.
https://money.kompas.com/read/2019/08/26/123734826/capai-rp-1053-triliun-pendapatan-negara-baru-48-persen-dari-target