Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pusat Bisnis Tetap di Jakarta, BNI Belum Berpikir Pindah Kantor Pusat ke Ibu Kota Baru

Menanggapi rencana tersebut, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Ahmad Baiqunin menyatakan, perseroan belum memiliki rencana untuk memindahkan kantor pusat emiten berkode BBNI  yang masuk dalam indeks Kompas100 itu ke lokasi ibu kota baru.

Hal itu menurut dia, dengan mempertimbangkan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa lokasi ibu kota baru hanya digunakan untuk pusat pemerintahan. Sementara pusat bisnis tetap di Jakarta.

"Belum terpikir kan sesuai dengan yang disampaikan Presiden, yang pindah ibu kota, di sini tetap jadi pusat bisnis, kan kalau kantor pusat dengan pusat bisnisnya aja," ujar Baiquni di Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Namun, dia tidak menutup kemungkinan bakal membuka kantor cabang baru.

"Kalau nanti ada, kita buka kan punya kantor wilayah aja, kalau sekarang adanya di Kalimantan Selatan, mungkin bisa di relokasi ke ibu kota baru," ujar dia.

Sebelumnya, bank pelat merah lain, Bank Mandiri menyatakan kemungkinan memindahkan kantor pusat ke ibu kota baru.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, keputusan pindah kantor pusat didasarkan pada kepastian dan keadaannya ke depan.

"Apakah semuanya akan pindah ke Kalimantan, kami lihat nanti kepastiannya seperti apa," kata Panji Irawan di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Meski pemindahan kantor pusat masih menunggu kepastian, Panji mengatakan pihaknya pasti akan membangun kantor-kantor cabang di sana, minimal kantor perwakilan dari Bank Mandiri pusat. Terlebih, Bank Mandiri belum memilik kantor cabang tepat di titik ibu kota baru.

https://money.kompas.com/read/2019/08/30/201000426/pusat-bisnis-tetap-di-jakarta-bni-belum-berpikir-pindah-kantor-pusat-ke-ibu

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke