Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Unjuk Rasa, Penjualan Ritel dan Pariwisata Hong Kong Anjlok

HONG KONG, KOMPAS.com - Penjualan ritel Hong Kong anjlok pada Juli 2019 ke level terendah sejak 3,5 tahun atau Februari 2016. Ini disebabkan aksi unjuk rasa anti pemerintah yang berlarut-larut.

Dilansir dari Reuters, Senin (2/9/2019), penjualan ritel pada Juli 2019 anjlok 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, berdasarkan data resmi pemerintah. Aksi unjuk rasa memukul sentimen konsumen, pun kedatangan wisatawan mulai merosot.

Penjualan ritel amblas ke level 34,4 miliar dollar Hong Kong pada Juli 2019, penurunan berturut-turut selama enam bulan. Adapun pada Juni 2019, penjualan ritel ambrol 6,7 persen.

Dalam hal volume penjualan ritel pada Juli 2019 anjlok 13 persen, dibandingkan 7,6 persen pada Juni 2019.

Sejak bulan Januari hingga Juli 2019, penjualan ritel Hong Kong turun 3,8 persen dalam hal nilai dan 4,4 persen dalam hal volume.

Banyak pelaku usaha di Hong Kong telah menghadapi guncangan akibat perlambataan ekonomi China, melemahnya mata uang yuan China, dan perang dagang AS-China. Sementara itu, para pelaku usaha menyatakan aksi unjuk rasa memukul pariwisata dan industri ritel.

"Situasi dapat tambah memburuk apabila insiden sosial melibatkan kekerasan ini tidak berhenti," ujar juru bicara pemerintah.

Ia menyatakan, perang dagang AS-China yang memanas dan kondisi ekonomi yang lesu terus menekan sentimen.

Para ekonom pun menyatakan penjualan ritel di Hong Kong bisa anjlok antara 20 hingga 30 persen tahun ini. Penjualan ritel merupakan salah satu pilar penting perekonomian Hong Kong.

Hong Kong pun menghadapi resesi pertama dalam satu dekade terakhir. Pemerintah baru-baru ini memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 0 hingga 1 persen pada tahun 2019.

Pariwisata terpukul

Para peritel juga menyatakan penjualan diprediksi turun hingga dua digit pada Juli dan Agustus 2019. Sementara itu, pelaku usaha perhotelan menghadapi gelombang pembatalan.

Federasi Uni Perdagangan Hong Kong menyatakan, okupansi hotel merosot 20 persen pada Juni 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kemungkinan, okupansi hotel anjlok 40 persen pada Juli 2019.

Pariwisata, khususnya dari China daratan menurun secara signifikan. Beberapa negara seperti Inggris, Singapura, dan Jepang juga sudah menerbitkan peringatan bepergian.

"Tur (wisata) dari (China) daratan merosot lebih dari 90 persen pada Agustus 2019, dan banyak pekerja di sektor terkait dipaksa mengambil cuti di luar tanggungan," kata Paul Leung, ketua Asosiasi Agen Perjalanan Hong Kong.

Kedatangan wisatawan pun turun 4,8 persen secara tahunan pada Agustus 2019 menjadi 5,197 juta. Ini adalah penurunan pertama sejak Januari 2018 dan persentase penurunan terbesar sejak Agustus 2016.

https://money.kompas.com/read/2019/09/02/170900226/imbas-unjuk-rasa-penjualan-ritel-dan-pariwisata-hong-kong-anjlok

Terkini Lainnya

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke