Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Butuh Perlindungan dari Kicauan Trump


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia membutuhkan sistem perekonomian yang lebih kuat untuk menangkal gangguan dari eksternal, termasuk dari kicauan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di akun Twitter pribadinya yang bisa mengacaukan kondisi perekonomian global.


Mengutip Bloomberg pada Jumat (13/9/2019), Sri Mulyani mengatakan Indonesia tengah menghadapi ketidakpastian, mulai dari perang dagang antara AS dan China, Brexit, fluktuasi harga komoditas, moderasi pertumbuhan di China, geopolitik, dan perubahan iklim.

Setelah dua kali merevisi proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, negara perlu mempertahankan ruang fiskal untuk bermanuver. Sebab, tidak ada jaminan dunia akan terus tumbuh secara positif.

“Setiap kicauan yang dibuat oleh Trump memengaruhi sentimen, harapan, dan proyeksi untuk ekonomi," kata Sri Mulyani.

"Untuk mengantisipasi spillover global, kita perlu mengembangkan sistem imun yang lebih baik untuk mencegah penularan,” katanya.

Sri Mulyani menuturkan, Indonesia diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia dalam 25 tahun ke depan.

Jumlah populasi masyarakat Indonesia diperkirakan akan tumbuh dari 265 juta orang menjadi 319 juta pada 2045. Sementara pendapatan per kapita 3.840 dollar AS pada tahun lalu dan menurut Bank Dunia diproyeksikan tumbuh mencapai 23.199 dollar AS.

“Untuk mencapai itu, kita perlu mengatasi infrastruktur, sumber daya manusia, teknologi, birokrasi pemerintah, perencanaan tata ruang, serta sumber daya ekonomi dan keuangan,” katanya.

“Peraturan yang ramah diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia,” kata Indrawati.

Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta merevisi aturan yang dapat membatasi pertumbuhan ekonomi. Sekitar 70 undang-undang yang dianggap menghambat investasi sekarang sedang ditinjau.

https://money.kompas.com/read/2019/09/13/104310426/sri-mulyani-ekonomi-indonesia-butuh-perlindungan-dari-kicauan-trump

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke