BrandzView
Konten kerja sama Kompas.com dengan KCN
Salin Artikel

Sampah Mengancam, Pengelola Pelabuhan KCN Marunda Ikut Terlibat Bersihkan Laut

KOMPAS.com - Matahari di langit Marunda belum menyengat kulit pada Kamis (12/9/2019) pagi itu. Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda turun dari bus kampus dan berkumpul dengan sejumlah orang.

Sekitar pukul 07.30 WIB, tak kurang dari 100 orang berbaris di tanah lapang yang berada di kawasan Pelabuhan Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta Utara. Selain mahasiswa STIP, ada sejumlah nelayan, karyawan pelabuhan, polisi, dan anggota TNI yang apel.

Usai mendengar arahan instruktur, mereka dibagi dalam tiga kelompok besar. Masing-masing kelompok bergerak ke sejumlah titik di kawasan pelabuhan.

Tentu saja, mereka bergerak bukan dengan tangan kosong. Ada yang membawa sapu lidi dan karung sampah, lalu sebagian lagi membawa jaring untuk menyerok sampah di laut.

Setiap orang berupaya memungut sampah yang ditemui dan mengumpulkannya dalam karung. Lantas, karung-karung itu diangkut ke truk dengan bak belakang terbuka. Debu yang beterbangan tak menghalangi mereka untuk terus membersihkan kawasan itu.

Kali ini para nelayan tak sedang menjaring ikan. Mereka harus berburu sampah, seperti botol bekas air mineral yang tampak mengapung di perairan sekitar pelabuhan.

Ya, hari itu orang-orang memang berkumpul untuk memungut sampah yang ada di sekitar pantai maupun laut.

Aksi peduli lingkungan pantai dan laut itu tak hanya digelar di Pelabuhan KCN Marunda, ada 260 pelabuhan yang tercatat menggelar aksi serupa.

Gerakan Bersih Laut dan Pantai itu memang digelar Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk memperingati Hari Perhubungan Nasional.

"Kegiatan Bersih Laut ini merupakan salah satu bentuk peringatan Hari Perhubungan Nasional. Peserta acara ini berasal dari unsur KSOP Marunda, karyawan pelabuhan, Polri, TNI, nelayan, dan mahasiswa STIP," kata Ketua Panitia Bersih Laut dan Pantai Pelabuhan KCN Marunda, Hasan, sebelum apel dimulai.

Aksi bersih laut yang digelar di berbagai daerah di Indonesia tersebut dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI). Pasalnya, pelabuhan yang terlibat dalam aksi peduli lingkungan itu cukup masif, dilansir Kompas.com (12/9/2019).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, Indonesia bisa mengelola sampah dengan baik. Dengan begitu, Indonesia tak lagi menempati peringkat kedua negara penyumbang sampah terbanyak ke laut.

"Semoga ke depannya, Indonesia tidak ranking dua lagi (dalam penyumbang sampah terbanyak ke laut), mungkin ke depannya bisa turun ke ranking ke-10 atau sekian," kata Budi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Kamis (12/9/2019) lalu.

Persoalan sampah, utamanya sampah plastik, di laut dan pantai tak bisa ditampik mengganggu ekosistem kehidupan di laut.

Aksi membersihkan sampah di kawasan pantai dan laut seperti yang digelar di Pelabuhan KCN Marunda, sedikit banyak berkontribusi pada kelestarian lingkungan di Tanah Air.

https://money.kompas.com/read/2019/09/16/080000726/sampah-mengancam-pengelola-pelabuhan-kcn-marunda-ikut-terlibat-bersihkan-laut

Bagikan artikel ini melalui
Oke