Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden: Jumlah Kelas Menengah di Indonesia akan Jadi Magnet Investasi

Presiden Joko Widodo mengatakan, momentum ini secara positif akan meningkatkan daya saing untuk Indonesia di mata investor asing.

"Lima tahun lalu, hanya 70-an juta penduduk yang naik kelas. Tahun depan, naik 100 persen jadi 141 juta penduduk. Implikasinya Indonesia akan semakin menarik," kata Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Jokowi menyampaikan, semakin besar peluang itu, maka pemerintah akan terus berupaya mempersingkat dan mempermudah proses perizinan investasi.

Cara ini diambil untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global, karena Indonesia masih tertinggal dengan negara lain dalam hal daya saing dan produktifitas.

"Kami pemerintah akan terus bekerja keras menghilangkan halangan bisnis investasi. Sehingga kecepatan kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," terangnya.

Di sisi lain, Jokowi menuturkan, situasi ekonomi global saat ini penuh dengan ketidakpastian yang terus mengintai Indonesia. Karena itu, kondisi seperti inilah yang harus diperhatikan dan dicermati bersama.

"Bahwa situasi ekonomi dunia saat ini penuh ketidakpastian, perang dagang masih terus berjalan menghantui kita," lanjutnya.

Dia menjelaskan, dari perang dagang itu banyak hal yang akan ditimbulkan dan berdampak negatif bagi perekonomian. Salah satunya ialah resesi. Apalagi, sejumlah negara saat ini sudah dilanda resesi.

"Tekanan eksternal baik berupa kemungkinan potensi resesi pada 1-1,5 tahun yang akan datang," ungkapnya.

Presiden mengungkapkan, dengan adanya ancaman resisi itu, kini pemerintah sudah mulai mencermatinya dan melakukan perhitungan.

https://money.kompas.com/read/2019/09/16/142816826/presiden-jumlah-kelas-menengah-di-indonesia-akan-jadi-magnet-investasi

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke