Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tarif Cukai Dinaikkan, Peredaran Rokok Ilegal Bisa Diredam

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan nampak optimistis menekan peredaran rokok ilegal tahun depan.

Kepala Subdirektorat Jenderal (Kasubdit) Humas Bea Cukai Kemkeu Deni Surjantoro mengatakan tahun 2020 Bea Cukai menargetkan penyebaran rokok ilegal lebih rendah dari target 2019 di level 9 persen.

Deni mengaku dalam menetapkan tarif cukai rokok pemerintah tentunya mempertimbangkan peredaran rokok ilegal. Strategi yang akan dijalankan Bea Cukai adalah melalui pemetaan di wilayah produksi, distribusi, dan pemasaran rokok.

“Maping di tiga wilayah tersebut di mana potensi risiko penyebaran rokok ilegal,” kata Deni kepada Kontan.co.id, Selasa (17/9/2019).

Deni mengatakan sejauh ini rokok ilegal paling banyak beredar di daerah perkebunan dan pesisir.

"Notabene masyarakat di sana mayoritas berpenghasilan rendah, sementara konsumsi rokok tinggi," ungkap Deni.

Menurut Deni, secara tren peredaran rokok ilegal menurun dalam empat tahun terakhir.

Berdasarkan data DJBC, pada 2016 peredaran rokok ilegal mencapai 12 persen, kemudian pada 2017 menyusut di level 10 persen, sementara pada 2018 sebesar 7 persen.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 23 persen dan harga jual eceran (HJE) senilai 35 persen pada 2020. (Yusuf Imam Santoso)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tarif cukai dinaikkan, Bea Cukai optimistis redam peredaran rokok ilegal

https://money.kompas.com/read/2019/09/17/124400126/tarif-cukai-dinaikkan-peredaran-rokok-ilegal-bisa-diredam

Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke