Pegadaian Siapkan Rp 700 Miliar untuk Digital, Buat Apa Saja?

Adapun capital expenditure (capex) dan operating expenditure (opex) yang dianggarkan sebesar Rp 700 miliar. Angka tersebut meningkat Rp 200 miliar dari Rp 500 miliar tahun 2019.

"Tahun depan Rp 700 miliar. Jadi kita tidak main-main di IT karena tadi saya sampaikan kita memang harus terus menggunakan teknologi tertinggi, jadi harus selalu di-update," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto di Jakarta, Senin (23/9/2019).

Kuswiyoto menuturkan, angka tersebut bakal digunakan untuk menyewa jaringan yang besar mengingat Pegadaian memiliki 4.147 outlet dengan 12,4 juta nasabah. Sehingga pelayanan digitalnya bakal semakin terintegrasi dan memiliki performa tinggi.

"Karena hari ini kita punya 12,4 juta nasabah. Ini PR sekali, PR kami untuk mengedukasi masyarakat menggunakan digital. Dengan begitu kan lebih efisien bisa mengurangi tenaga. Mereka jadi jauh lebih mudah," jelas dia.

Selain itu, dia juga bakal mengadopsi teknologi di produk-produk terbaru yang bakal diluncurkan, seperti gadai on-demand yang telah bekerjasama dengan startup decacorn Indonesia, Gojek.

Kendati demikian, dia mengaku belum menghitung secara pasti berapa biaya yang bisa diefisiensikan. Tapi, dia yakin akan jauh lebih hemat dan terintegrasi.

"Itung secara pastinya sih belum. Persennya pun belum tahu. Tapi di atas kertas pasti kita jauh lebih hemat. Pasti," pungkasnya.