Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Diminta Antisipasi Arus Modal Asing Kabur akibat Demo

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengimbau pemerintah untuk mengantisipasi keluarnya aliran modal asing alias capital outflow akibat demonstrasi karena revisi RUU KPK. 

"Ada capital outflow yang terjadi karena ketidakpastian yang meningkat. Nah, yang harus diantisipasi Pemerintah adalah secara beririsan sekarang ini (perekonomian) global mengalami resesi," kata Yustinus Prastowo di Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Ia mengatakan, pemerintah hendaknya tidak menganggap enteng unjuk rasa di berbagai daerah yang menuntut dikeluarkannya Perppu KPK. Pasalnya, unjuk rasa bakal menurunkan tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Akibatnya, banyak aliran modal asing yang keluar dan membuat Indonesia kekurangan likuiditas saat defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih dalam.

"Capital outflow akan membuat kita kekurangan likuiditas disaat kita mengalami CAD. Ini kan bahaya bagi perekonomian. Maka jangan main-main dengan persepsi, jangan main-main dengan hal seperti ini karena ini akan mempengaruhi," ucap dia.

Adapun cara memperbaiki kepercayaan investor, Prastowo menyarankan pemerintah segera merancang regulasi baru yang memberikan kepastian berusaha. Pun membentuk formasi kabinet yang membuat respon pasar kembali bagus.

"Saya kira presiden punya wakty sampai 20 Oktober (pelantikan presiden). Karena biasanya pelantikan presiden memberikan harapan baru atau justru sebaliknya," sebut Prastowo.

"Formasi kabinet akan menentukan, kalau kabinetnya bagus market responnya bagus. Tapi sebelum itu, yang bisa dilakukan adalah membuat Perppu dan cara lain," saran dia.

https://money.kompas.com/read/2019/10/01/153900226/pemerintah-diminta-antisipasi-arus-modal-asing-kabur-akibat-demo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke