Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Investasi Surat Utang Pemerintah? ORI016 Bisa Dibeli Hari Ini

Kementerian Keuangan hari ini meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) 016. Surat utang negara ini bisa menjadi pilihan investasi untuk milenial. Pasalnya, untuk pertama kalinya, pemerintah meluncurkan Surat Berharga Negara (SBN) ORI secara online melalui sistem e-SBN.

Seperti instrumen surat utang pemerintah yang disasar untuk investor ritel lain, ORI016 sudah bisa dibeli mulai dari Rp 1 juta dan kelipatannya dengan pembelian maksimal Rp 2 miliar per individu.

Bagi yang tertarik untuk membeli instrumen ini, bisa mulai mempersiapkan dana dan melakukan transaksi di mitra-mitra distribusi yang dipilih pemerintah mulai hari ini, Rabu (2/10/2019). Adapun periode pemesanan ORI016 dibuka hingga 22 Oktober 2019 mendatang.

Adapun masa jatuh tempo dari surat utang pemerintah ini pada 22 Oktober 2022.

Berikut beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan untuk membeli ORI016:

Kupon Tetap 6,18 Persen

Obligasi bertema Young & Restless ini ditawarkan dengan kupon 6,8 persen per tahun. Berbeda dengan seri SBR yang memiliki imbal hasil mengambang, dengan ORI016 sepanjang hingga jatuh tempo, investor akan mendapatkan besaran imbal hasil yang sama.

"Dari segi strukturnya, kupon 6,8 persen, dibayar bulanan. Anda beli Rp 1 juta sama Rp miliar returnnya sama hingga jatuh tempo 22 Oktober 2022," ujar Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Bisa Diperdagangkan di Pasar Sekunder

Berbeda dengan instrumen SBR yang tidak bisa diperdagangkan, ORI016 bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

Loto menjelaskan, pembayaran kupon pertama kali dilakukan pada 15 Desember 2019. Saat itulah investor bisa mulai menjual ORI016.

"Di pasar sekunder boleh jual setelah tanggal 15 Desember," ujar Loto.

Namun demikian penjualan ORI016 dengan "Satu syarat, tidak boleh dijual ke asing. ORI boleh ke siapa saja asal bukan asing. bisa ketahuan, kami ada datanya," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/10/02/150800426/ingin-investasi-surat-utang-pemerintah-ori016-bisa-dibeli-hari-ini

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke