Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 BUMN Sinergi Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Pertamina (Persero) bekerja sama mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Sinergi tiga perusahaan pelat merah tersebut berbentuk investasi untuk penyelenggaraan bisnis pembangunan PLTS.

Head of Agreement (HOA) pun telah ditandatangani di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

“Ketiga perusahaan akan melakukan pembentukan suatu usaha patungan untuk melakukan pengelolaan proyek PLTS di lingkungan perusahaan BUMN dan lainnya," kata Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin di Jakarta, Kamis.

Zakky menuturkan, kerja sama tersebut juga mendukung program Pemerintah mencapai target Bauran Energi tahun 2025 sebesar 6,5 GWp (Gigawatt peak).

Terlebih, kebijakan Energi Nasional pada Perpres Nomor 79 tahun 2014 menyatakan target bauran EBT sebesar 23 persen (49,2 GW) pada tahun 2025 dan energi surya memberikan kontribusi sebesar 6,5 GW.

"Sementara di lingkungan kita sendiri, seandainya semua BUMN memanfaatkan PLTS potensinya bisa di kisaran 1,4 GWp. Pemanfaatannya bisa diterapkan di jalan tol, bandara, SPBU, stasiun kereta, pertambangan, pabrik, kantor, perkebunan, pelabuhan, serta gudang-gudang," ucap dia.

Menurut data Kementerian ESDM, energi surya adalah sumber energi melimpah di RI dengan potensi energi matahari hingga 207,8 Gigawatt. Sementara, menurut data Institute for Essential Service Reform (IESR) potensinya mencapai 560 Gigawatt.

Sedangkan, pemanfaatan energi surya secara nasional melalui PLTS baru sebesar 94,42 MWp sampai dengan tahun 2018.

"Itu artinya pemanfaatan energi surya di Indonesia baru sebesar 0,044 persen atau 0,017 persen dari potensi yang dimiliki, kita bahkan masih tertinggal di kawasan Asia Tenggara," jelas Zakky.

"Sementara China, menempati peringkat pertama negara terbesar yang memiliki kapasitas mencapai 45 GW, disusul Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat," imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Zakky, perlu adanya sebuah strategi untuk mempercepat pembangunan dan pemanfaatan PLTS di RI, salah satunya dengan bersinergi.

"Sinergi BUMN menjadi kunci merealisasikan komitmen tersebut sehingga dapat memberikan banyak manfaat. BUMN akan menjadi role model bagi implementasi green energy di Indonesia dan membantu pemerintah mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca," pungkas dia.

https://money.kompas.com/read/2019/10/03/183117826/3-bumn-sinergi-kembangkan-pembangkit-listrik-tenaga-surya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke