Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditanya soal Penerimaan Pajak, Anak Buah Sri Mulyani Lesu

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku baru saja mengumpulkan kepala kantor wilayah pajak yang ada di Malang, Jawa Timur.

Dalam pertemuan itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menanyakan soal realisasi penerimaan pajak.

Begitu ditanya hal tersebut, raut wajah kepala kantor wilayah pajak yang ada di Malang mendadak berubah.

“Saya baru pulang dari Malang, kita bicara dengan seluruh kanwil saya di sana bagaimana penerimaan pajak, muka mereka lesu semua," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (10/10/2019) malam.

Sayangnya, perempuan yang akrab disapa Ani itu tak merinci berapa realisasi pajak yang telah diperoleh.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak hingga Agustus 2019 mencapai Rp 801,02 triliun atau 50,78 persen dari target APBN 2019 yang sebesar Rp 1.577,56 triliun.

Angka tersebut tumbuh 0,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 799,46 triliun.

Sebelum mengatakan hal itu, Ani memuji pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia paling pesat dibanding negara lainnya.

“Growth dari ekonomi digitalnya termasuk yang tercepat, growth by 40 persen setiap tahunnya. Ini merupakan angka yang membuat kita semua iri," kata Ani.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, target penerimaan pajak di 2019 tak capai target..
“Per hari ini kelihatannya outlook APBN 2019 itu kita mungkin kepeleset dari target penerimaan pajak sampai Rp 200 triliun,” ujar Thomas di kantornya, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Thomas menyetbuakn, target penerimaan pajak itu meleset karena kondisi perekonomian global yang tengah tak menentu.

“Itu karena ekonomi global yang cenderung melamban,” kata Thomas.

https://money.kompas.com/read/2019/10/11/062200526/-ditanya-soal-penerimaan-pajak-anak-buah-sri-mulyani-lesu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke