Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital RI Bikin Iri

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi digital di 2025 mencapai 130 miliar dollar AS.

Saat ini, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, ekonomi digital di Indonesia mencapai 40 miliar dollar AS.

“Potensinya (ekonomi digital) di Indonesia bisa mencapai 130 miliar dollar AS pada tahun 2025," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (10/10/2019) malam.

Menurut perempuan yang akrab disapa Ani itu, saat ini pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia paling pesat dibandingkan negara lainnya di Indonesia.

Atas dasar itu, dia yakin ekonomi digital di Indonesia bisa mencapai 130 miliar AS di 2025.

“Growth dari ekonomi digitalnya termasuk yang tercepat, growth by 40 persen setiap tahunnya. Ini merupakan angka yang membuat kita semua iri," kata Ani.

Ani menuturkan, pertumbuhan ekonomi digital ini lebih pesat dibandingkan dengan yang lainnya. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saja secara keseluruhan hanya sekitar 5 persen.

“Kegiatan ekonomi yang bisa tumbuh 40 persen di hari gini itu adalah sesuatu yang luar biasa," ucap dia.

Beberapa waktu lalu, Google, Temasek dan Bain & Company merilis laporan e-Conomy SEA keempat pada tahun ini.

Dari data tren pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara itu, Indonesia masih menjadi negara dengan pertumbuhan paling tinggi di kawasan.

Ekonomi digital Indonesia pada tahun ini diproyeksikan mendekati 40 miliar dollar AS dan diprediksi akan mencapai 133 miliar dollar AS pada 2025 mendatang. Jumlah tersebut lebih tinggi 30 persen ketimbang prediksi tahun sebelumnya.

Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia menyebut laporan ini memadukan Google Trends, riset Temasek dan analisis Bain & Company serta berbagai sumber dari industri dan wawancara ahli.

Transformasi ekonomi Indonesia yang luar biasa menjadi pendorong pertumbuhan yang dinamis di Asia Tenggara.

"Saat ini kita menyaksikan bagaimana startup-startup Indonesia menjadi pemain tingkat regional dan bagaimana pendekatan inovatif mereka memecahkan masalah lokal mampu merevolusi transportasi, jasa pengantaran makanan, wisata dan perjalanan, serta e-commerce di seluruh Asia Tenggara," ujarnya dalam siaran pers, Senin (7/10/2019).

Jabodetabek masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan 555 dollar AS per kapita dibandingkan dengan daerah non metropolitan yang hanya 103 dollar AS per kapita.

Namun, daerah non metropolitan diperkirakan akan tumbuh dua kali lebih pesat dalam 6 tahun ke depan.

https://money.kompas.com/read/2019/10/11/062300826/sri-mulyani--pertumbuhan-ekonomi-digital-ri-bikin-iri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke