Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Perang Dagang, Ekspor dan Impor China Anjlok Lagi

HONG KONG, KOMPAS.com - Ekspor dan impor China merosot lebih besar dari ekspektasi pada September 2019.

Penyebabnya adalah melemahnya permintaan, sejalan dengan terus berlakunya tarif dari AS akibat perang dagang dan melambatnya perdagangan global.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (14/10/2019), ekspor menurun 3,2 persen dalam dollar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara impor anjlok 8,5 persen. Dampaknya, menurut data Bea dan Cukai China, surplus neraca perdagangan mencapai 39,65 miliar dollar AS.

Kalangan ekonom memproyeksikan ekspor turun 2,8 persen, sementara impor ambrol 6 persen.

"Penyebab utamanya jelas adalah melambatnya perekonomian global," kata Larry Hu, kepala ekonom China di Macquarie Securities Ltd.

Melemahnya data perdagangan China menegaskan pentingnya kesepakatan perdagangan antara China dan AS. Ini lantaran perekonomian China menderita akibat melambatnya permintaan di dalam negeri maupun dari luar negeri.

Anjloknya impor menjadi pertanda buruk bagi perekonomian domestik China.

"Kesepakatan kecil (antara China dan AS) tentu baik, karena mencegah kondisi bertambah buruk. Namun, ini tidak akan membuat situasi lebih baik," imbuh Hu.

Ekspor China ke AS anjlok hampir 22 persen pada September 2019 secara tahunan (year on year/yoy), sementara impor merosot hampir 16 persen (yoy).

"Ini jelas kehancuran yang terjadi akibat perang dagang," ujar Iris Pang, ekonom di ING Bank NV di Hong Kong.

Sementara itu, ekspor ke Vietnam melonjak. Menurut Pang, mengubah rute ekspor ke Vietnam merupakan hal baik karena akan menyederhanakan proses dan menghindari tarif impor yang dikenakan AS.

Kesepakatan sementara yang dicapai China dan AS jelas menghambat penerapan tarif lebih lanjut, yang diikuti peningkatan pembelian China terhadap produk pertanian AS.

Jika kesepakatan berlanjut, maka keyakinan pelaku usaha akan meningkat, meski belum jelas apakah penerapan tarif lanjutan akan tetap diberlakukan pada Desember 2019 atau tidak.

https://money.kompas.com/read/2019/10/14/185200626/imbas-perang-dagang-ekspor-dan-impor-china-anjlok-lagi

Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke