Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Berbisnis tapi Takut Rugi? Mantapkan Diri dengan Cara Ini

Namun, kerugian dalam berbisnis tidak dapat dihindari karena sifatnya melekat kuat dalam suatu usaha. Namanya juga berusaha, kadang kala dihadapkan pada sebuah tantangan.

Tak jarang banyak yang maju mundur dan akhirnya mengurungkan niat untuk memulai usaha hanya karena takut rugi. Tapi apapun itu, baik bekerja maupun berusaha, pasti ada tantangannya.

Jadi, tak seharunya ketakukan akan kerugian itu menghalangi niat Anda untuk berbisnis. Nah, sebagai pelaku usaha, Anda perlu memikirkan cara paling tepat untuk meminimalisir kerugian tersebut.

Bila Anda ingin berbisnis dan takut rugi, cobalah mantabkan diri dengan melakukan hal berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Pelajari Cara Maksimalkan Kinerja Bisnis

Kinerja bisnis yang telah dirancang sebaiknya disesuaikan dengan standar kinerja perusahaan, lalu diaplikasikan langsung dalam kegiatan usaha. Meskipun telah memiliki standar, usahakan agar kinerja bisnis melebihi standar tersebut agar hasil yang diperoleh maksimal.

Kinerja yang maksimal akan mendatangkan hasil yang maksimal pula, terutama di bidang produksi dan pemasaran. Luangkan waktu untuk mengamati kinerja dan performa masing-masing karyawan.

Apabila karyawan tidak menunjukkan performa maksimal, Anda dapat segera menegurnya. Jadi, Anda harus mempelajari cara memaksimal kinerja bisnis dengan baik.

2. Rajin Mengevalusi Kinerja Keuangan

Catat pengeluaran dan pemasukan perusahaan secara teliti dalam satu buku khusus. Hal ini bertujuan untuk mempermudah Anda saat melakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu, misalnya evaluasi per bulan, triwulan, atau per semester.

Dengan evaluasi, Anda dapat mendeteksi masalah keuangan lebih dini untuk mencegah timbulnya kerugian yang semakin parah.

Setelah itu, susun strategi manajemen keuangan yang lebih baik dari sebelumnya. Pisahkan keuangan usaha dari keuangan pribadi atau sebaliknya guna mencegah adanya pemakaian uang untuk kebutuhan yang tidak semestinya.

3. Susun Standar Operasional Usaha secara Detail

Usaha sekecil apapun tetap membutuhkan suatu perencanaan sebelum usaha tersebut beroperasi. Susun perencanaan usaha Anda sesuai Standard Operational Procedure (SOP) yang detail dan mencakup semua kegiatan usaha, seperti kegiatan produksi, pemasaran, keuangan, hingga aturan yang harus dipatuhi oleh semua karyawan.

SOP yang detail akan mempermudah Anda mengontrol laju perkembangan usaha sekaligus mendeteksi kesalahan secara cepat. Alhasil, kesalahan dapat diminimalisir demi mengurangi terjadinya kerugian.

4. Tekan Biaya Produksi Barang

Jika biaya produksi lebih besar daripada harga jual barang per unit, perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar. Sangat disayangkan, bukan?

Sebagai solusi, Anda dapat menekan biaya produksi barang yang dijual oleh perusahaan, seperti biaya bahan baku, kemasan, hingga pemasaran dengan cara menjalin kerja sama dengan pemasok untuk mendapatkan harga bahan baku yang murah.

Pastikan bahan baku yang dibeli tidak mubazir untuk mencegah timbulnya biaya tambahan, seperti biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang. Pakai catatan pembelian bahan baku pada bulan sebelumnya agar pembelian bahan baku bulan berikutnya tidak terbuang sia-sia.

5. Manfaatkan Internet dalam Pemasaran

Agar aktivitas pemasaran lebih efektif, manfaatkan kecanggihan internet yang ada saat ini. Jangan khawatir, biaya pemasaran di internet jauh lebih murah dibandingkan lewat media lain.

Manfaatkan media sosial, blog atau website pribadi untuk memasarkan produk kepada konsumen. Untuk memperluas cakupan wilayah pemasaran, bergabunglah pada salah satu e-commerce atau marketplace yang ada di Indonesia.

Mendaftar di marketplace mungkin membutuhkan biaya tambahan, tetapi biayanya masih cukup terjangkau dan tergolong sebanding dengan hasil penjualan yang akan Anda dapatkan dalam beberapa bulan kemudian.

6. Perluas Jaringan dengan Bergabung pada Komunitas Bisnis

Jangan cepat berpuas diri atas apa yang telah Anda capai saat ini. Tingkatkan wawasan bisnis dengan cara mengikuti seminar, pelatihan atau workshop di daerah tempat tinggal Anda.
Selain itu, Anda juga dapat bergabung pada sebuah komunitas. Di sana, Anda akan belajar banyak hal dari sesama pelaku bisnis, baik dari bisnis yang sejenis ataupun yang berbeda.

Ilmu dan pengalaman yang didapat dapat diaplikasikan langsung pada kegiatan usaha yang dijalankan. Alhasil, laju pertumbuhan bisnis semakin cepat dibandingkan jika Anda sama sekali tidak bergabung pada komunitas.

7. Susun Rencana Bisnis yang Baru

Jika strategi bisnis yang ditetapkan di awal menimbulkan kerugian yang besar, sebaiknya susun rencana bisnis baru yang masih sesuai dengan visi dan misi perusahana. Anda dapat menggunakan strategi lama sebagai pedoman dalam menyusun strategi yang baru.
Ganti poin-poin yang kurang memberi hasil maksimal dan pertahankan yang memberi hasil maksimal. Cara ini akan membantu Anda mendapatkan strategi bisnis yang mendekati sempurna.

Tetap asah kemampuan untuk menciptakan ide-ide yang kreatif dan inovatif demi perkembangan bisnis di masa mendatang. Misalnya mengganti kemasan produk menjadi lebih menarik agar konsumen lebih tertarik membeli produk yang Anda jual, atau bisa juga dengan mengubah tampilan feed di media sosial.

Atasi Permasalahan dengan Solusi yang Tepat

Sebelum memperbaiki kinerja bisnis, cari tahu hal-hal apa saja yang menyebabkan kegagalan dari bisnis. Apakah itu karena SOP yang kurang testruktur, kinerja karyawan yang belum maksimal atau karena kesalahan mengelola keuangan. Jika penyebabnya sudah diketahui, Anda dapat memikirkan solusi terbaik untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada sehingga bisnis semakin berkembang setiap waktu.

https://money.kompas.com/read/2019/10/19/112600726/ingin-berbisnis-tapi-takut-rugi-mantapkan-diri-dengan-cara-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke