Hal itu dia ungkapkan saat ditanyai tanggapannya dengan susunan kabinet di bidang perekonomian yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
“Bagus dong (komposisi kabinetnya). Harapannya ekonomi kita bisa tumbuh lebih positif lagi. Kemarin kan di kisaran 5 persen, mungkin kalau aspek ekonominya bergerak harapannya bisa bertambah lebih positif lagi,” ujar Emma saat berkunjung ke Menara Komps, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Mantan Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur ini mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya pasti bisa lebih dari 5 persen. Hal tersebut bisa terjadi jika pemerintah berhasil menggenjot ekspornya.
“Paling terpenting aspek edukasi dan human capital jadi tulang punggung dari sustainbility ekonomi growth menjadi sangat terlihat. Optimis, pastinya ekonomi growth lebih positif lagi dari kemarin,” kata Emma.
Sebelumnya, pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, sebagian besar menteri di bidang perekonomian berlatar belakang politikus.
Hanya empat dari 12 menteri bidang perekonomian yang berlatar belakang dari kalangan profesional, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dominasi politisi dalam jajaran kabinet tentu memberi warna tersendiri bagi jalannya koordinasi antar kementerian ke depan.
Direktur Riset Centre of Reform on Economics Piter Abdullah merasa pesimistis dengan masa depan perekonomian RI. Menurut dia, banyak menteri posisi menteri bidang perekonomian yang diisi oleh orang-orang yang belum memiliki rekam jejak yang jelas.
"Tidak mungkin berharap adanya terobosan-terobosan ekonomi dengan komposisi tim ekonomi yang sekarang," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com Kamis (24/10/2019).
https://money.kompas.com/read/2019/10/26/080900726/menteri-ekonomi-didominasi-politisi-bos-telkomsel-yakin-ekonomi-indonesia