Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecelakaan JT 610, Bos Lion Air Mengaku Siap Jalankan Rekomendasi KNKT

“KNKT itu sudah bekerja dengan baik dan profesional. Kami mengapresiasi itu, tapi apapun hasilnya itu menjadi rekomendasi, rekomendasi itu harus kita lakukan,” ujar pria yang akrab disapa Edo itu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (28/10/2019).

Edo menambahkan, semua pihak yang telah mendapat rekomendasi dari KNKT harus menjalankannya. Sebab, rekomendasi tersebut dikeluarkan demi kebaikan industri penerbangan ke depannya.

“KNKT beri rekomendasi, bukan judgement. Jadi kami yakin kalau rekomendasi itu diarahkan ke kami ya kami lakukan. Kalau rekomendasi ke pesawatnya ya harus dilakukan,” kata Edo.

Kendati begitu, Edo menuturkan, rekomendasi dari KNKT tersebut membutuhkan proses untuk dilakukan pihaknya.

“Rekomendasi itu butuh proses. Harus buktikan itu bergulir. Kalau rekomendasi enggak dilakukan sertifikasi kami dicabut,” ucap dia.

Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melaporkan penyebab kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan PK-LQP dari Jakarta ke Pangkal Pinang yang jatuh di Perairan Karawang 29 Oktober 2018.

Karena laporan investigasi kecelakaan telah usai, KNKT juga memberikan rekomendasi kepada 7 pihak terkait, di antaranya Lion Air, Boeing, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, FAA, Batam Aero Technic (BAT), Airnav Indonesia, dan Xtra Aerospace.

"Di luar perbaikan, kami juga telah memberikan beberapa rekomendasi untuk semua pihak yang terkait. Sebab KNKT melihat masih ada isu keselamatan yang harus diperbaiki," kata Kepala Sub Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utama di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Rinciannya, Lion air 3 rekomendasi keselamatan, Boeing 6 rekomendasi keselamatan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebanyak 3 rekomendasi keselamatan, FAA 8 rekomendasi, BAT 3 rekomendasi, AirNav Indonesia 1 rekomendasi, dan Xtra sebanyak 1 rekomendasi.

Adapun untuk Lion Air, KNKT merekomendasikan manajemen untuk mengelola masalah yang berulang. Sementara Boeing diharapkan bisa memperbaiki asumsi yang digunakan terkait assessment dalam membuat desain pesawat baru.

Seperti fitur Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang baru terdapat pada pesawat Boeing 737-8 MAX misalnya, diperlukan asumsi yang tepat saat pilot mengalami masalah pada fitur tersebut.

https://money.kompas.com/read/2019/10/28/201000026/kecelakaan-jt-610-bos-lion-air-mengaku-siap-jalankan-rekomendasi-knkt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke