Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Bisnis Jual Beli Tanah? Cari Tahu Risikonya Dulu

Tanah akan selalu dicari dan banyak dibutuhkan, apalagi di kawasan-kawasan berkembang yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup padat. Harga tanah bahkan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, tanpa terpengaruh oleh inflasi.

Lalu, apalah bisnis tanah ini memang begitu menggiurkan? Bisnis jual beli tanah tentu bisa menguntungkan, namun tetap juga memiliki risiko yang bisa menimbulkan kerugian.

Sebagai pebisnis Anda harus memahami hal ini dengan baik sejak awal, mengingat modal yang akan Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis ini juga terbilang besar. Untuk membeli satu lahan yang cukup luas, bukan tidak mungkin Anda harus mengeluarkan ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Tentu itu bukan jumlah yang kecil dalam sebuah investasi, sehingga selalu penting untuk dipertimbangkan dengan baik. Jika Anda berniat ingin investasi tanah, sebaiknya pahami risikonya berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Berpotensi Disalahgunakan Orang Lain

Anda mungkin berpikir tanah tidak membutuhkan biaya perawatan sama sekali. Tanah Anda tidak akan ke mana-mana, bahkan meski Anda membiarkannya begitu saja dalam waktu yang lama.

Anggapan seperti ini tidak selalu benar, apalagi jika ternyata tanah Anda berada di lokasi yang stategis. Tanah tersebut bisa saja disalahgunakan oleh pihak lain, bahkan tanpa sepengetahuan Anda.

Saat tanah Anda tidak terawasi, maka orang lain bisa saja menyalahgunakannya untuk berbagai hal, seperti: menjadikannya lahan parkir, bercocok tanam di atasnya, atau bahkan dijadikan tempat untuk melakukan berbagai aktifitas lainnya.

Semua ini mungkin terlihat sepele, namun justru bisa saja berujung masalah di kemudian hari. Dalam kondisi tertentu, bukan tidak mungkin orang lain akan mendirikan bangunan di atas tanah Anda dan tinggal di sana.

2. Bukan Aset yang Produktif

Saat Anda memiliki investasi dalam bentuk properti, ruko, atau bahkan apartemen, maka Anda bisa menjadikan aset tersebut produktif. Artinya, Anda bisa menyewakannya terlebih dahulu, sebelum akhirnya menjualnya di waktu yang tepat dan paling menguntungkan.

Namun hal seperti ini tidak bisa Anda lakukan ketika memiliki sebidang tanah, sebab tanah termasuk aset yang tidak produktif. Anda baru bisa mendapatkan keuntungan, ketika Anda menjualnya saja.

3. Bukan Investasi Jangka Pendek karena Bisa Rugi Bila Dijual dengan Cepat

Tanah merupakan investasi jangka panjang dan baru menghasilkan ketika Anda sudah membeli dan menjualnya kembali belasan tahun yang akan datang. Hal ini harus Anda pahami dengan baik, meskipun dalam beberapa kondisi mungkin saja tanah mengalami kenaikan harga dalam kurun waktu yang lebih cepat.

Sebagai investasi jangka panjang, jelas tanah tidak akan menghasilkan jika dijual cepat. Anda bisa saja mengalami kerugian ketika menjual cepat tanah Anda, apalagi dalam kondisi yang terburu-buru.

Tanah bukanlah sebuah aset yang likuid, di mana Anda bisa segera mencairkannya saat membutuhkan sejumlah dana segar. Penjualan yang tidak tepat waktu akan sangat berisiko menurunkan harga secara signifikan, sehingga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar di dalam keuangan Anda.

Bukan hanya itu saja, dalam waktu-waktu tertentu harga tanah bisa saja tidak mengalami peningkatan yang besar. Kondisi seperti ini tentu tidak akan memberikan dampak positif bagi bisnis jual beli tanah, mengingat Anda sudah menginvestasikan sejumlah dana yang besar untuk mendapatkan tanah tersebut.

Harga tanah memang tidak melambung dengan cepat, namun jika tidak mengalami kenaikan dalam kurun waktu yang lama, maka Anda tentu mengalami kerugian dalam bisnis ini.

4. Butuh Waktu yang Lama untuk Memutar Laba

Tanah bukan aset likuid yang bisa Anda jual dengan mudah sesuai dengan harga pasaran. Inilah salah satu risiko terbesar dalam investasi tanah.

Meski mengalami kenaikan harga dan sudah memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan, penjualan tanah bisa saja berakhir dengan kerugian. Anda tidak bisa menemukan pembeli dalam waktu yang cepat, seperti layaknya ketika Anda ingin menjual emas atau bahkan reksa dana yang Anda miliki.

Saat menjalankan bisnis jual beli tanah, Anda akan membutuhkan kesabaran yang tinggi. Untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis yang satu ini, Anda harus menunggu momen yang tepat dan pembeli terbaik yang bisa mendatangkan keuntungan maksimal.

Kondisi ini tidak bisa diprediksi dan tentunya akan membuat perputaran laba bisnis Anda menjadi lambat dan bahkan tidak menentu.

Pahami Risikonya dengan Baik sejak Awal

Bagi Anda yang berencana menjalankan bisnis jual beli tanah, pastikan Anda memahami risiko bisnis ini dengan baik sejak awal. Hal ini penting untuk menghindari berbagai risiko kerugian yang bisa saja datang dalam bisnis tersebut. Kelola berbagai risiko bisnis ini dengan baik, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan dari bisnis jual beli tanah yang Anda jalankan.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

https://money.kompas.com/read/2019/11/04/093200426/mau-bisnis-jual-beli-tanah-cari-tahu-risikonya-dulu

Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke